Thursday, December 25, 2008

Natal ini...

Met natal semuanya...

Natal ini natal yang istimewa buatku. Aku baru aja melalui sebuah tahun penuh naik turun dalam hal rohani. Dan sedihnya, kalo seumpama grafik, secara rata-rata, kondisi rohaniku rasanya kurang bertumbuh. Tapi semuanya diakhiri dengan indah dalam minggu-minggu menjelang natal.

Natal ini natal yang aneh.
Rasanya seperti aku terus-menerus menjauhkan diri dari Pacar Pertamaku sekalipun hati kecilku ingin banget mesra lagi dengan-Nya.
Sebaliknya, aku merasa semakin jatuh cinta pada-Nya sekalipun aku tetap aja belum menjadi pacar yang baik, yang meluangkan waktu terbaik buat Dia.

Natal ini natal yang penuh harapan dan sukacita.
Sepanjang tahun ini aku sedang dalam perjuangan meninggalkan kebiasaan burukku, yang aku tahun Dia gak suka. Di akhir taun ini aku seperti mendapat pencerahan.

Salah satunya melalui animasi dari donghaeng








Waktu kita ingin meninggalkan dosa atau kebiasaan buruk kita, seringkali kita minta pertolongan Tuhan dan merasa jadi orang menderita waktu terus menerus dapet godaan dan gak bisa ngelawan.
Sesungguhnya, apa bener godaan itu yang menghampiri kita, atau kita yang nggak mau pegi dari godaan itu dan datang pada Tuhan?

Have a great christmas!

Thursday, December 4, 2008

Ma Nggak Suka Kejutan? Tuhan aja suka!

Aku nggak inget kapan, tapi sejak aku mulai bisa mikir, aku udah suka kejutan. Seumur hidupku, aku cukup sering dapet kejutan. Sebagian besar kejutan-kejutan pas ulangtahun. Mmm...coba aku inget-inget...

Ultah ke-14, aku tiba-tiba diserang dan diguyur di kelas. Yes, di kelas, sampe becek-becek tuh lantai.
Ultah ke-17, aku dipangg
il guru pas pulang sekolah, diinterogasi soal buku kas kelas, sampe di rumah diguyur berbagai cairan bermacam-macam warna, dan malemnya ditembak seorang cowo.
Ultah ke-18, aku dinyanyiin sepanjang hari sama seorang temen sekelas, disuruh ke kelas anak kelas 10 karena 'dipanggil' guru, dikasih kue, dicelemotin krim, lanjutin belajar di kelas dengan sisa krim di muka dan rambut (yuck!), hari Minggunya diboongin ada rapat, tau-tau dikasih kue, didandanin ala cowo.
Ultah ke-19, lagi kerja kelompok sepulang kuliah, diajak keluar maen sama anjing, tau-tau diguyur 'ramuan' telor, soft-drink, kecap ikan, dll (gatau apalagi). Yuck yuck
yuck!
Ultah ke-20, ditembak dan jadian sama pacar keduaku.





Nggak cuma suka kejutan, aku juga suka ngasih kejutan. Sejak kecil, aku rajin kasih hadiah-hadiah tak terduga (kebanyakan buatan sendiri) ke orang-orang yang aku sayang. Yang paling sering adalah Ma.

Aku pernah kasih Ma-ku majalah, kartu, tatakan piring, dll dst dsb yang semuanya buatan sendiri. Makanya aku cukup shock waktu Ma bilang sebenernya dia nggak seberapa suka kejutan. Katanya, senengnya biasa aja dan itu diomongin sekitar 2 minggu sebelum ultahnya, 3 Desember kemarin. Aku shock karena selama ini mengira dia suka banget sama kejutan-kejutan itu.

Yaudah, karena itu aku nggak mikir buat kasih kejutan buat taun ini. Tapi entah kenapa, dorongan ini nggak bisa dilawan. Hehe. Aku tau Ma pengen foto pernikahannya direpro dan dibingkai yang bagus. Jadi inilah yang kulakukan:

Pas Ma dan Pa lagi pergi, aku ambil foto itu, scan, dan print seukuran
aslinya. Secara itu poto itemputih, jadi gak terlalu keliatan. Foto aslinya aku bawa ke tukang foto dan repro, trus aku kasih frame baru. Pagi-pagi pas hari ultah Ma, aku taroh di depan kamarnya. Dan sepertinya ini kejutan yang paling berhasil yang aku lakukan buat Ma. haha





Kenapa aku suka kej
utan?
Karena kejutan selalu bisa menghasilkan respon yang nggak biasa. Sebuah kejutan kecil bisa bikin kita tersenyum dengan mudah. Bahkan sebuah kejutan buruk bisa membuat kita berpikir lebih dalam, dan lebih dari itu, membuat kita semakin dewasa dalam menghadapi banyak hal.

Sebenarnya, aku rasa kemampuan untuk menikmati kejutan adalah sebuah anugerah, karena sadar atau nggak, hidup kita selalu penuh kejutan. Kita nggak akan pernah tau apa yang akan terjadi 1 tahun, 1 hari, bahkan 1 nanodetik di depan kita. Keren kan Tuhan kita, Dia sepertinya sangat suka dengan kejutan. Berkat-berkat Tuhan yang datang di saat tak terduga seringkali jadi kejutan kecil yang membuat kita belajar lebih peka untuk bersyukur senantiasa. Dan masalah-masalah yang datang juga di saat tak terduga, mendewasakan karakter kita.

Makanya, walau Ma bilang nggak seberapa suka kejutan, aku ngerasa dia sebenernya sangat suka kejutan, karena dialah salah seorang yang sangat menikmati kejutan dari Tuhan dengan selalu mengingatkan aku b
ersyukur atas hal-hal kecil.


Dan karena itu juga aku rela berlelah-lelah siapin kejutan, belanja, dan masak buat pacar keduaku, Mas Ben yang ultah 4 Desember kemarin. Recananya pengen bikin acara makan berdua di balkon dengan menu buatanku. Tapi karena ujan, pindah deh ke dalem. Menunya spaghetti carbonara dan cappucino rum. Semuanya cuma buat ngeliat ekspresi pertamanya waktu ngeliat itu semua...

Happy 21st B'day, Mas Ben.
Happy 57th B'day, Ma
Luv u!

Wednesday, November 26, 2008

Maaf, Sayang... Aku Autis

Belakangan ini, karena lagi pengangguran menunggu nasib dari proposal judul Tugas Akhir, tiap pagi dan malem aku sempet nonton Oprah Show di Hallmark Channel. Dan hampir tiap kali nonton, aku menitikkan air mata (tentu aja bukan pas episode yang bintang tamunya artis-artis Hollywood. Emangnya aku mau nangis saking gantengnya mereka?).

Yah, entah kenapa, aku yang dulu sangat dingin, gak mempan sama drama Korea apapun juga (sebut judulnya! Blom ada yang bikin aku nangis) dan selalu heran apa yang bikin orang nangis, blakangan ini jadi jauh lebih peka. Aku gak tahan ngeliat adegan anak yang lagi becanda sama Papanya. Bahkan aku nangis waktu denger suara anak kecil yang buaguuuusssss banget. Parah.

Tapi yang mau aku ceritain bukan itu. Itu intermezzo aja, sekalian curhat dikit. Hehe.
Tapi pagi Oprah ngebahas soal AUTISM.

Banyak fakta-fakta yang aku baru tahu. Selama ini aku mikir anak-anak autis tuh udah nunjukin gejala dari lahir. Jadi dari awal mereka memang keliatan terlambat dalam perkembangan fisik dan gak bisa bersosialisasi.

Ternyata itu salah.
Ada banyak kasus di mana si anak udah bisa bersosialisasi dan bertumbuh seperti anak-anak normal. Bahkan ada yang udah menguasai ribuan kosakata. Tapi di satu titik. BUUM. Mereka seperti kehilangan binar di matanya, kehilangan senyum, dan mulai gak bisa bersosialisasi.
Serem banget. Bayangin gimana perasaan orangtuanya yang udah ngeliat masa depan penuh harapan tapi tiba-tiba semua harus ilang dalam sekejap, tanpa penyebab yang jelas.

Tapi ada satu pernyataan orangtua anak autis di acara itu yang gak bisa aku lupain. Kira-kira gini deh:
"Kita (orangtua) seakan-akan terus-menerus berusaha menarik perhatian dia (anaknya yang autis). Kita seakan-akan ingin bilang padanya 'Cintai aku!'"

Menyedihkan. Mereka bilang jiwa anak autis seperti terperangkap dalam tubuhnya. Makanya anak autis suka melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang, seperti menggaruk-garuk badan, menggertakkan gigi, lari-lari keliling, dsb. karena hanya dengan itu mereka bisa merasakan tubuhnya.

Makanya, para orangtua terus berusaha menarik mereka ke dunia nyata dan membuat mereka bisa merasakan cinta dan mencintai orangtua mereka.

Mungkin di hadapan Tuhan, kita seringkali jadi seperti anak autis, ya?
Kita terperangkap dalam dunia ini (yang sebenernya kita tau bukan tempat tinggal kita sebenernya) dan gak sadar kalo kita lagi terperangkap.
Tuhan terus-terusan melimpahkan kasih sayang-Nya, dan seakan berkata "Kasihi Aku!" tapi kita gak sadar.

Maaf, Sayangku, Pacar Pertamaku...
Aku memang seperti anak autis, tapi aku mau terus belajar jadi anak yang peka sama kehendak-MU.

Ket: Aku gak ngerti sama sekali soal autism, jadi semua yang kutulis cuma berdasarkan info yang pernah aku denger/baca dan Oprah Show tadi pagi. Kalo ada yang salah, mohon dimaafkan, dan dikoreksi. Thx

Thursday, November 20, 2008

Cinta datang di saat yang paling nggak kamu duga

Pasti kamu udah sering denger frase itu.
Aku juga seriiing sekali denger. Kenapa?
Karena sebelum ada si Mas Ben, aku udah 20 tahun menjomblo.
Dan di saat gundah gulana menanti dijemput pangeran, kesel karena cowo yang aku suka nggak suka sama aku, banyak banget yang mengutarakan frase tadi.

Cinta datang di saat yang paling nggak kamu duga.

Dulu aku pikir, itu cuma cara orang-orang buat menenangkan gadis-gadis yang mereka sayang.
Dan secara psikologis, waktu kita menanti-nanti sesuatu, emang kerasa lama, kan? Seolah-olah yang kita tunggu gak dateng-dateng.
Makanya lebih mudah belajar sabar dan melupakan, dan suatu saat tiba-tiba BUUM datanglah si pujaan hati.

Tapi, saat ini, semuanya jadi lebih make sense, lebih dari sekadar bentuk penghiburan atau efek psikologis sebuah penantian. Mari simak teori baruku.
Tapi...ssttt... ini khusus buat cewek*)





Waktu kita menanti pacar...

Kita jadi banyak memperhatikan diri sendiri.
Penampilanku udah OK blom, ya? Aku keliatan perhatian gak, ya? Gimana ya supaya dia sadar kalo aku suka dia? Aku keliatan menarik gak ya? dst dst dst...

Dan waktu kita gak dapet perhatian dan balasan cinta, kita mulai mempersalahkan diri sendiri.
Kenapa ya temenku kok bisa lebih langsing? Kenapa ya kok aku gak bisa segampang dia dapet pacar? Apa ya yang bikin aku kalah dari dia? Boleh gak ya aku maju duluan? Kok dia gak mau berjuang buat dapetin aku sih? dst dst dst...

Dan tebak... waktu kita kebanyakan mikirin diri sendiri apa yang terjadi?
1. Udah pasti gak hepi. Soalnya entah kenapa cewe punya kecenderungan keseringan melihat rumput tetangga lebih hijau.
2. Kehabisan waktu buat menikmati dan menghargai orang-orang di sekitar kita. Waktunya abis buat ngelamun 'aku begini' dan 'aku begitu'.
3. Gak hepi bikin kita bete dan kehabisan waktu bikin kita rese. Bete dan rese bukan kombinasi bagus buat jadi cewe yang menarik buat para cowo di luar sana.

Naaaaah....
Karena kita udah jadi cewe yang lagi bete dan rese sama orang laen, kita jadi gak menarik buat para cowo, akibatnya....
Cowo-cowo 'kabur' dan gak mau deketin kita. (ya jelas lah...)
Dan berarti kita kembali ke awal siklus, yaitu menanti pacar.





Waktu kita nggak menanti pacar...

Kita jadi lebih nyaman dengan diri kita karena gak ada orang laen yang pengen kita buat 'terjerat'. Kita melakukan semua apa adanya, kita punya banyak temen karena gak hanya fokus sama satu atau beberapa orang cowo.

Kita punya banyak waktu buat bergaul dan menikmati kebaikan hati dari orang-orang di sekitar kita. Kita jadi punya banyak hal buat disyukuri dengan adanya mereka.

Dan tebak apa yang terjadi waktu kita gak mikirin diri sendiri:
1. Hepi karena gak tertekan harus menjadi orang lain demi menjerat pria.
2. Gak perlu abisin waktu buat kebanyakan merawat diri dan mikirin diri sendiri, jadi punya banyak waktu buat lebih deket sama Tuhan dan orang lain, dan jadi banyak hal buat disyukuri
3. Hepi bikin kita ceria dan bersyukur bikin kita lebih peduli. Ceria dan peduli (care), bukankah itu kriteria cewe idaman cowo-cowo?

Nah, akhirnya ada pria tepat yang ngejar dan dapet pacar deh.
Tepat di saat yang paling gak kita duga, saat kita paling gak memikirkan diri sendiri, saat kita jadi cewe paling manis tanpa kita sadari.

Makanya hukum kasih kedua yang Yesus ajarin:
Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Tuhan yang kocak, hukum kasih yang keliatan berat gitu ternyata berguna dalam segala aspek kehidupan, termasuk cari pacar.



Aku masuk ke ruangan itu karena mau ikut briefing
pembimbing dan panitia buat Kamp Anak tahun 2006.
Tiba-tiba, orang di sebelahku yang aku sapa ngomong:

"Ulangtahunlu 28 April 87 kan?"
Itulah Mas Ben.



Didedikasikan buat 3 Sagitarius yang paling berpengaruh dalam hidupku (My Ma isn't included haha). Luv u!


*) Kenapa khusus buat cewe? Karena cuma cewe yang boleh menanti pacar. Kalo cowo-cowo, sadar dong, Bung! Kalian harus bergerak, berusaha, kejar tuh cewe-cewe manis kayak kami. Masa mau menanti pacar juga. Ntar tunggu-tungguan dong.

Wednesday, November 5, 2008

Harapan Membuatku Hidup

Sejak minggu lalu, aku menargetkan buat kumpulin laporan kerja praktek ke kampus.
Semalem, sampe jam 2.30 pagi tepatnya, tuh laporan belom kelar juga.
Tidur beberapa jam, lanjut lagi pagi-pagi.
Laptopku perlu dipindahkan dari meja kecil di lantai ke meja kerja karena mau scan skets-sketsa.
Saat itulah...

DUKK....

Hardisk eksternalku jatoh ke lantai.
Harap-harap cemas, tapi masih 80% yakin 'dia' baik-baik saja.
Kucolok kabelnya ke USB Port

Bunyi-bunyi ga jelas mulai kedengeran
Hardisk ku ke-detect, tapi datanya ga bisa dibaca.

JENG JENG....

Di situ ada data-data tugas selama aku kuliah, ditambah file-file administrasi pelayanan di Gunsa, ditambah foto-foto seumur hidup, dan entah ditambah apa lagi.

Rasanya gado-gado.
Mau marah sama diri sendiri.
Mau nangis, tapi ga bisa
Rasanya kayak 'dihukum' sama Tuhan, untuk alasan yang ga kuketahui.
Andaikan ada mesin waktu...

Cuma berusaha bersyukur karena data-data laporan yang harus dikumpul dan data-data side-job ku semua gada di dalamnya.

Aku SMS temenku yang ngerti komputer
Dia suruh aku ini dan itu
Harap-harap cemas, semoga bisa
Sambil terus-terusan berdoa, berharap mujizat
Tetep ada bunyi-bunyi aneh, tetep ga bisa.

Aku telpon kokoku yang gila komputer.
Harap-harap cemas cuma ada komponen yang geser ato copot.
Rasanya lamaaa banget nunggu kedatangan si koko.
Akhirnya dateng, dibongkar, dicolok, tetep ada bunyi-bunyi aneh, tetep ga ke-detect.

Lemes... lemes... lemes...
Tapi koko kasi harapan, ada jasa recovery data, 80% selamat, tapi mahal.
Dia juga bilang, mungkin head-nya aja yg rusak, jadi mungkin bisa dibenerin.
Harapan muncul lagi.

Sore-sore kutelpon tempat servis hardisk itu dengan penuh harapan.
Katanya, kmungkinan bisa dibenerin, kcuali kalo produksi taun 2007 karena komponennya rumit.
Harap-harap cemas kulihat tanggalnya.... (sambil ingin memaki).... Oktober 2007.
Harapan pupus lagi.

Kuakhiri hari ini dengan harapan yang timbul tenggelam.
Tapi sampai malam ini, aku masih bisa tertawa, karena masih bersandar pada satu harapan, minimal datanya bisa di-recover.

Jadi merasakan, manusia memang rasanya nggak bisa hidup tanpa sebuah pengharapan ya...

Saat ini aku cuma bisa berdoa, semoga hardisk-ku bisa sembuh, dan kalopun gak bisa, aku bisa menerima dengan penuh syukur.

Buat Mala, kok bisa ya blog-lu pas bener sama perenungan gw hari ini. Ampir aja gw mw nulis soal itu juga, tapi gak usah krn lu dah nulis. hehe

Monday, November 3, 2008

Bang Evan, Buka Bajumu!

Nah, lo... Evan mana yang kusuruh buka baju???

Evan Baxter, aku 'kenalan' dengannya hari Sabtu kemarin. Yah, dia tuh tokoh utama film Evan Almighty, sekuel dari film sukses, Bruce Almighty. Buat yang belom pernah nonton, nih sinopsisnya.


Evan Baxter adalah seorang anchor berita dengan karir OK sampe akhirnya ia berhenti kerja buat jadi seorang anggota kongres. Yah, hidupnya makin sempurna aja. Lengkap dengan istri dan 3 anak laki-lakinya, ia pindah ke rumah besar di real estate baru di daerah perbukitan.
Suatu malam
, ia berdoa agar Tuhan membuat keluarganya makin dekat satu sama lain. Singkat cerita, Tuhan datang dalam wujud manusia, menyuruh Evan membangun bahtera besar karena pada 22 September akan datang banjir.
Awalnya Evan menolak d
an menganggapnya gila. Sampai beratus pasang hewan mengikutinya kemana-mana, dan akhirnya ia menyerah.
Evan membangung bahtera sambil terus bekerja jadi anggota kongres. Sementara itu, janggut dan kumis
nya tambah lebat tanpa bisa dicukur. Puncaknya, Tuhan mengirimkannya jubah (serupa jubah tokoh-tokoh alkitab di gambar-gambar) yang nggak bisa dia lepas. Tiap kali dia ganti dengan baju lain, bajunya bakal otomatis kebuka.

Yak, sampai di situ aja sinopsisnya, silahkan nonton sendiri.
Sementara ini, baca tulisanku dulu. :D

Waktu sampai di adegan Tuhan ngasih Evan jubah, aku mulai mengkritisi film ini dalam hati.
"Ah, filmnya makin mengada-ngada. Masa Tuhan kasih perintah konyol buat pake jubah gitu. Itu kan nyusahin perannya sebagai anggota kongres. Janggutnya juga terasa gak ada gunanya. Gak mungkin kan Tuhan kasih perintah cuma buat lucu-lucuan kayak gitu."

Tapi, sekejap kemudian, malah timbul pemikiran lain yang sebaliknya. (Dan aku yakin ini pekerjaan Roh Kudus juga buat kasih aku hikmat baru).
Keliatannya memang konyol. Tapi jas dan dasi serta kerapihan buat seorang
Evan bukan sekadar baju, tapi identitas diri. Evan digambarkan sebagai seorang pria yang selalu rapi jali. Dan sebagai anggota kongres, jas jadi baju wajib.

Ketika dia menerima panggilan Tuhan, dia harus melepaskan identitas la
manya, egonya, untuk menggantinya sesuai identitas yang Tuhan mau (yang digambarkan dengan jenggot dan jubah).

Kita mungkin berpikir itu nyusahin. Kenapa Tuhan gak
mengijinkan jubah itu dipake cuma kalo lagi ngebangun bahtera aja? Toh, Evan udah sangat humble dengan nurut mau bikin bahtera kan?
Kenapa Tuhan gak mempermudah Evan menjalankan perannya sebagai anggota kongres?

Justru itu! Kita juga sering kayak gitu kan. Di tengah-tengah rekan sepelayanan, semisi, seiman, di tengah-tengah kita melakukan pekerjaan Tuhan, kita punya identitas baru yang kudus, yang rohani, yang baik-baik.
Tapi, sadar gak sadar, waktu kita pindah ke lingkungan lain, kita seringkali berusaha ngelepas identitas tadi untuk suatu identitas lain demi sebuah penerimaan.

'Aku gak bisa terlalu vokal menentang temen-temenku di sini. Mereka gak kenal Tuhan, nanti aku dimusuhin dan mereka malah jadi defense.'
'Mereka becanda jorok, aku nggak suka dengernya. Tapi maklumlah, mereka kan gak kenal Tuhan, ketawa aja deh.'
'Aduh, aku harus cari ayat nih buat kebaktian Minggu besok. Mm... ada yang liat gak, ya? Atau aku cari di WC aja?'

yah, mungkin itu contoh-contoh kadang kita membuang identitas anak Allah kita demi identitas yang lain, demi sebuah penerimaan. Bahkan kadang dibungkus oleh alasan yang terdengar sangat rohani.


Ada satu adegan simple yang berkesan. Ketika itu Evan baru keluar dari kamar mandi dengan jubahnya. Joan, istrinya, bertanya dengan kebingungan.
"Kenapa kamu pake baju kayak gitu? Dan kenapa kamu nggak cukur jenggotmu"
"Serius, aku nggak bisa mencukurnya! Dan aku pake baju ini karena nyaman."

Walaupun identitas anak Allah kadang keliatan nggak enak, dan aneh buat dilihat orang lain, percayalah, sekali kita masuk ke dalamnya, kita nggak bisa keluar lagi dan kita nggak akan menemukan identitas yang lebih bisa membuat nyaman daripada identitas itu.

So, berani 'buka baju'?


Keterangan
Aku membuat tulisan ini berdasarkan interpretasi dan perenungan pribadi. Aku nggak tau apa sebenarnya yang menjadi dasar pemikiran dari pembuat film ini.
Dan yang kumaksud nyaman dengan identitas anak Allah bukan berarti hidup senang senantiasa (Evan juga digambarkan hidupnya makin penuh tantangan sejak mengikuti Tuhan) tapi nyaman karena kita tahu kita menyenangkan Dia.




Di Lap Terakhir, Hamilton Jadi Peringkat 5


Semalam, pacar keduaku (selanjutnya kita sebut aja Mas Ben) baru tidur jam 3 pagi. Dia yang biasanya udah tewas sebelom jam 12, rela tidur subuh gara-gara nonton final balap mobil.
Dan gilanya (ya, gi
lanya!) tadi sore, dia nonton lagi siaran ulang pertandingan yang sama masih dengan semangat sebesar tadi malam.

Sekedar informasi, sepanjang hari dia udah ngoceh soal betapa serunya balapan semalem (yang kudengarkan dengan nggak peduli). Dan sesore tadi (sambil memonopoli remote control TV ruang tamuku), matanya melotot ke layar kaca sambil mulutnya ngoceh ceritain gimana kemenangan si Hamilton (pembalap dari tim Mc Laren yang dari dulu dia suka). Sambil di tengah-tengah kalimat, terus terusan tanyain, "Ngerti nggak, Din?"

Sungguh ironi, cowo yang maniak nonton segala jenis olahraga kayak dia dapet pacar kayak aku yang buta olahraga. Dan karena dia nggak bakal berhenti n
gejelasin sampe aku bener-bener ngerti, aku jadi berusaha mengerti (sampe akhirnya aku ketiduran di sebelah dia yang masih melotot).

Dan waktu aku kebangun setelah tidur cukup panjang, tuh mobil masih juga kebut-kebutan. Aku mulai sibuk dengan laptop, sementara si Mas Ben ini masih setengah maksa
"Cobain deh nonton, Din. Liatin aja..."
"Nggak tertarik, Ben."
"Liatin aja, kok bisa nggak tertarik sih?"
"Dari tadi juga liatin. Nggak tertarik. Aneh liat mobil ziiing....ziiing... lewat gitu..."

(Ha ha... aku masih senyum-senyum inget-inget adegan itu)

Lalu...setelah sekitar 2 jam, akhirnya lap terakhir, dan menanglah si Hamil
ton.
Dengan semangatnya, si Mas Ben langsung ngoceh
"Tuh, Din! Tadi tuh si Hamilton peringkat 4, kalo dia peringkat 5 aja dia udah pasti menang. Nah tapi di tengah-tengah kesusul jadi peringkat 6. Si Alonso yang peringkat 1 udah seneng tuh kirain udah menang. Eh tiba-tiba di lap terakhir, belokan terakhir sebelom finish, di depan si Hamilton ada mobil yang selip, jadi dia menang deh. Tim Ferrari langsung berubah tuh mukanya."

Percayalah... dia cerita hal itu udah sekitar ke-15 kali nya hari ini tapi dia cerita dengan semangatnya seolah-olah itu pertama kalinya dia cerita ke aku.


Mas Ben, coba kalo kayak semangat kita buat baca Alkitab kayak kamu kalo lagi nonton balap.
Dan coba kalo semangat buat bersaksi juga seperti kalo kamu lagi ceritain menangnya si Hamilton.
Berarti kamu udah ceritain Tuhan Yesus 15 kali.

Haha... aku yang lagi tergila-gila Grey's Anatomy (melebihi kegilaan terhadap Alkitab) jadi ikut ketegur.

Wednesday, October 22, 2008

Hatiku Hilang!

Hari itu hari istimewa sekaligus menyedihkan. Tunanganku menghampiriku di hari perpisahan kami. Ya, kami harus berpisah hari ini, aku harus pergi ke negeri yang jauh, jauh dari rumah yang telah kami rancangkan sebagai rumah masa depan kami berdua. Aku sedih dan takut, aku tidak rela berpisah dengan kekasihku, tapi kami berjanji akan bertemu kembali. Dan pada saat itu aku akan menjadi pengantinnya.

Supaya aku tetap mengingatnya dan tetap mengingat janji kami, ia memberiku suatu benda yang sangat berharga, sebuah hati.

Sejujurnya, aku tidak mengerti mengapa ia menyebutnya berharga. Benda itu tidak berkilau seindah permata dan juga tidak sehalus sutra. Benda itu kelihatan lembek, rapuh, biasa saja, namun terlindungi oleh kain putih miliknya. Ia bilang aku boleh menggunakannya sesuai kebutuhanku di negeri asing nanti tapi aku harus selalu menjaganya. Aku tidak mengerti, tapi karena kekasihku bilang begitu, aku percaya saja.

Akupun pergi ke negeri yang jauh, yang sungguh membuatku merasa asing dan sendirian. Aku tidak punya kawan apalagi sahabat. Aku merasa rakyat negeri ini berbeda dan aku tahu mereka juga merasa aku berbeda, bahkan sepertinya mereka membenciku. Aku sedih dan kesepian. Hanya hati hadiah dari kekasihku yang selalu membuatku terhibur, membuatku teringat akan negeri asalku dan tentunya kekasihku.

satu tahun...dua tahun... tiga tahun...
Lama-kelamaan aku semakin menyesuaikan diri dengan rakyat di negeri asing ini. Ternyata mereka tidak seburuk yang aku sangka.
Anehnya, ketika aku mengingat kekasihku, ia malah terasa semakin jauh. Tapi...ya sudah, apa mau dikata. Waktu bertemu kami toh masih lama. Aku harus pandai-pandai menyesuaikan diri di negeri yang baru ini.

empat tahun...lima tahun...enam tahun...
Aku memiliki banyak kawan dan sahabat. Aku semakin merasa aku tidak berbeda dengan mereka. Aku merasa makin nyaman dan hampir tidak ingin pulang. Aku ingat kekasihku, aku ingat janji pernikahan kami, tapi aku hampir tidak peduli. Aku tidak yakin lagi kami akan bisa bertemu lagi. Sudah terlalu lama dan ternyata negeri asing ini cukup menyenangkan juga.

Lalu tiba-tiba hari itu datang. Kekasihku datang!

Ia datang dengan senyum, menghampiriku.
'Pengantinku, aku datang menjemputmu."
Aku terpaku, tidak menyangka ia datang secepat ini. Dan dalam sekejap mata, aku teringat sesuatu. HATIKU!

Ya ampun! Sudah lewat begitu lama! Di mana kutaruh hatiku? Kekasihku pasti akan segera menanyakan keberadaan benda berharga itu.
Ah, kekasihku tak boleh sampai tahu. Aku harus menemukannya terlebih dahulu.
'Kekasihku, akhirnya kau datang menjemputku. Tapi ada sesuatu yang harus aku urus terlebih dahulu sebelum pulang bersamamu.'
Aku segera berlari menjauhi kekasihku.

Di mana hatiku? Aku betul-betul lupa.
Mungkin di bawah ranjangku yang nyaman? Ya, aku pernah menyimpannya di sana karena sangat nyaman, kukira pasti aman. Mmm tidak ada.
Mungkin di dalam folder-folder penuh data di laptopku? Aku pernah menaruh hatiku dalam data-data pekerjaan kantorku. Kupikir itu investasi yang sepadan.
Mmm tidak ada.
Mungkin di dalam buaian orangtuaku di negeri asing ini. Mereka selalu melindungiku, jadi sempat kuserahkan hatiku pada mereka. Mmm tidak ada.
Mungkin ada di dalam pelukan pacar baruku? (Kekasihku memang menganjurkan aku punya pendamping sepadan selama ada di negeri asing) Pacarku selalu menjaga dan menyayangiku (kupikir begitu). Mmm tidak ada.

Ah ini dia! Akhirnya kutemukan hatiku di pojok rumahku. Penuh debu, tapi kain putih yang melindunginya masih utuh. Aku membukanya.
Di situ ada hati yang obesitas karena terlalu nyaman di tempat tidur dan ruang-ruang nyaman lainnya. Hati itu juga penuh virus komputer dan ambisi merajalela dari pekerjaanku. Hati itu terluka oleh tuntutan orangtua yang kurang masuk akal. Juga kotor oleh hasrat seksual pacar yang tidak mengerti betapa berharganya hati itu.

Aku berusaha memperbaikinya tapi tidak bisa dan ternyata kekasihku terlanjur melihat perbuatanku.

Ia menitikkan air mata. Aku menitikkan air mata.
Bagaimana mungkin benda yang begitu berharga bagi kekasihku, kuserahkan pada tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab dan tidak mengerti harganya?

Tapi kekasihku mengambil hatiku dan memperbaikinya dengan penuh kelembutan sambil mengingatkanku
'Hati ini seharusnya jadi milikku, kekasihku'

Maafkan aku, kekasihku.

Betty lelah, aku juga.


Betty Suarez adalah seorang siswi yang sangat 'terkenal'. Terkenal dengan tubuhnya yang 'subur', giginya yang 'berpagar', poninya yang bagai gorden, dan tak lupa prestasinya sebagai siswi teladan yang selalu absen dari pesta-pesta sekolah (karena nggak ada cowo yang ngajak), dan terkenal sebagai wartawan koran sekolah yang nyaris nggak punya teman. Tapi Betty bukan sekadar siswi kuper. Dia pernah mendapat penghargaan sebagai warga teladan. Hebatnya lagi, piala itu dia kembalikan buat dipajang di lemari sekolah, supaya teman-nya bisa ikut menikmati dan bangga karenanya. Hebat ya... sungguh mulia hatinya...

10 tahun kemudian, sahabat Betty, Gio, berkomentar:
"Pasti capek jadi kamu. Kamu cuma mikirin buat ngelakuin apa yang seharusnya kamu lakukan - bukan apa yang kamu inginkan. Dalam hati yang terdalam sebenernya kamu ingin nyimpen penghargaan itu, kan?"

Ya... itu episode serial Ugly Betty kemaren. Salah satu serial yang aku tungguin tiap minggunya. Dan waktu si Gio ngomon gitu, bukan cuma Betty yang tertohok, aku juga.

Dari kecil, aku memang terbiasa jadi anak baik. Mamaku bilang dia nggak pernah marahin aku karena emang aku nggak pernah bikin salah. Sampe umur 21 ini memang sepertinya aku selalu jadi anak baik-baik karena memang aku nggak suka jadi orang yang bikin salah. Aku menikmati jadi orang yang 'baik-baik'.

Begitu juga ketika aku jadi orang Kristen, jadi anak Tuhan. Ada masa-masa (seperti sekarang ini) di mana aku nggak tahu lagi di mana rasa cintaku pada Tuhan.
Aku melakukan apa yang Dia mau cuma karena aku suka Dia memandangku sebagai 'anak baik-baik'. Aku cuma ingin image baik di hadapan-Nya (dan di hadapan orang-orang Kristen lain mungkin).

Dan tahu apa yang aku dapet?
Aku ngerasa cape. Cape karena tuntutan anak baik-baik tuh banyak banget. Cape karena aku harus memenuhi kemauan banyak orang. Cape karena ternyata bukan itu yang aku inginkan, tapi harus aku lakukan.

Aku udah lupa gimana rasanya melakukan sesuatu yang baik karena aku mencintai Dia.

Menyenangkan orang lain sebenernya bentuk dari mencari 'keamanan' diri sendiri. Terus-menerus melakukannya cuma bakal bikin cape.
Akan beda jadinya ketika kita menyenangkan orang karena kita mengasihi mereka, dan kita mengasihi mereka karena kita mengasihi Tuhan dan kita tahu Dia tersenyum ketika kita mengasihi orang lain. Terus-menerus melakukannya cuma bakal bikin kita bahagia.

Tuesday, October 14, 2008

Kelas 5 SD Kamu Ngapain?

Kelas 5 SD

Aku udah mulai lancar ngomong lu-gue
Aku udah mulai ngerasain naksir dan ditaksir cowo
Aku udah mulai punya geng main bareng
Aku suka baca dan pinjem-pinjeman komik serial cantik dan misteri
Aku mulai mikirin soal diet

Kelas 5 SD, yang aku pikirin cuma aku, temen-temenku, nilaiku, semua tentang aku.

Seperti banyak orang lain yang terinspirasi Laskar Pelangi, aku lumayan tersentuh dengan kisah hidupnya Lintang.
Seorang anak yang dari kecil udah menaruh mimpi dan cita-citanya setinggi bintang, dengan modal otak yang super pinter, tapi harus putus sekolah di kelas 5 SD.
Di kelas 5 SD, dia haru jadi tumpuan hidup adik-adiknya.

Dibanding dia, waktu kelas 5 SD, aku cuma bisa mikirin diriku. Jadi merasa sangat bersyukur, sekaligus malu.

Kalo kamu, kelas 5 SD kamu ngapain?

Thursday, October 2, 2008

Nilaiku=3... ehem?!

Kemaren baru pulang BCR (Bible Camp Remaja) and it's so amazing (and relaxing). Aku banyak dapet pencerahan, ngerasain lagi kasih Tuhan, dan muali bergairah lagi sama bible (Seblomnya smpet males2an juga sama buku itu).

Di sesi pertama, Ka Nicky ngebuka dengan ngelempar pertanyaan.
"Dari skala 1-10, Berapa nilaimu dalam hal pengenalan akan Allah?"

Jawaban peserta macem-macem, ada di sekitar 4-8.
Buatku sendiri, jawaban pertama-tama yang spontan terlintas adalah 5.
Tapi setelah dipikir-pikir lagi, aku ga sebagus itu dan aku menilai diriku paling-paling nilainya 3 aja.

Saat itu aku jadi sadar, saat kita makin deket sama seseorang, semakin kita akan ngerasa nggak kenal orang itu.

Bener kan? Untuk orang-orang yang ga terlalu deket, kita pasti bisa kasi opini tentang mereka dengan mudahnya. Entah itu ganteng, cantik, sabar, baik hati, galak, pemarah, tegas, rese, ato apa aja. Tentu aja, karena yang kita lihat adalah sisi-sisi yang paling dominan dari orang itu.
Tapi saat kita udah makin deket, kita makin kenal sisi complicated dari orang itu. Kita makin kenal kejelekan dan kebaikannya sampai yang kecil-kecil. Makin lama jadi makin susah buat mendeskripsikan orang itu, saking banyaknya detail yang kita kenal.

Ternyata itu berlaku juga buat Pacar Pertamaku.
Dulu, mungkin aku cuma mikir Dia itu baik, mahatahu, penyayang, penuh kasih, adil, dan mahakuasa. Sebagai gadis kecil yang rajin sekolah minggu, aku ngerasa cukup kenal Dia. Dan kalo aku ditanya berapa nilaiku dalam pengenalanku akan Dia, mungkin dulu aku bakal dengan pedenya jawab 8.

Tapi sekarang, setelah makin aku makin dewasa, makin banyak pengalaman bersama Dia, makin banyak jatuh bangun hubungan dengan Dia, makin banyak sisi yang aku kenal tentang Dia.
Dia nggak cuma baik tapi juga humoris. Dia nggak cuma penyayang, tapi juga suka memberi kejutan. Dia nggak cuma lemah lembut, tapi juga romantis. Dia kadang-kadang galak, tapi juga gaul. Dia bisa jadi pemimpin yang sangat berwibawa tapi juga bisa jadi sosok yang bikin jatuh cinta.

Ternyata terlalu banyak detail yang Dia miliki, dan aku jadi semakin yakin Dia jauuuuuuh lebih complicated dari itu (udah pasti dong). Semakin aku berusaha kenal Dia dan punya banyak pengalaman dengan Dia, aku tahu ternyata aku masih sangat nggak kenal Dia.
Karena itu semua, aku ngerasa aku 'cuma' boleh dapet nilai 3.

Dan...

Akhirnya temenku tanya ke Ko Nicky, si pembicara retreat yang berlatar belakang skolah alkitab, sekaligus orang yang awalnya melontarkan pertanyaan ini,
"Ko, kalo koko sendiri menilai diri koko berapa nilainya?"

Ko Nicky: "Saya mungkin 3,3."

Hey, Dina! Pemikiranmu sepertinya benar!

Friday, September 26, 2008

Bau Kudus

Sekitar 1 minggu lalu, seperti biasa aku pulang magang naek Tije. Pas ngantri di Harmoni, aku merasakan bau-bau keti dari orang di depanku. Sambil menahan napas (karena aku nggak bisa geser di tengah antrian bagai pepes itu) aku 'menandai' si pemilik bau keti biar aku nggak usah duduk deket-deket dia.
Untungnya Tije dateng nggak lama kemudian, jadi aku bisa langsung masuk sambil kabur dari si sumber bau. Eh...pas udah duduk, bau keti kembali tercium. Hwaaah! padahal si sumber bau duduknya lumayan jauh kok. Sambil celingukan dan menghirup-hirup, aku akhirnya sadar ada sumber bau yang lain, mbak-mbak yang ternyata duduk di SEBELAH aku! Oh no!

Tiga bulan tiap ari naek Tije, baru kalin ini ngerasain ada yang bau keti, sekaligus dua! Yah mungkin karena udara panas Jakarta 2 minggu belakangan ini, ya?

Tapi Tuhan sungguh lucu, ngomong padaku melalui bau-bauan itu.
Waktu itu aku mikir, kenapa sih mereka bisa bau keti? Kalo orang bau keti sadar nggak sih kalo mereka bau keti? Aku jadi keinget sebuah advertorial deodorant yang bilang kalo orang nggak bisa cium bau badannya sendiri karena kalo udah terlalu sering nyium bau tertentu (karena sumbernya dari badan kita sendiri, yang udah pasti deket sama idung), orang jadi nggak berasa lagi kalo itu tuh baunya nggak enak.

Aku jadi keinget DOSA.
Dosa pasti seperti itu. Awalnya, kita cenderung enggan melakukan dosa (apapun itu), karena keliatan begitu busuk, begitu menjijikan, begitu 'bau'.
Tapi sekalipun sudah selamat, pada akhirnya banyak dari kita jatuh dalam dosa tertentu dan akhirnya terbelenggu. Awalnya jijik pada diri sendiri dan ingin lepas. Tapi lama kelamaan jadi terbiasa, jadi nggak terasa lagi kalo itu dosa, kalo itu busuk, dan kalo itu 'bau'.
Pada akhirnya, parahnya, kita akan ngerasa bahwa nggak ada yang salah dengan 'bau' itu. Bahkan mungkin merasa bahwa 'bau' itulah aroma udara yang sesungguhnya.

Kemudian aku kembali mengkhayal. Kalo gitu, KEKUDUSAN 'bau'nya seperti apa, ya? Mmm... bau kekudusan pasti wangi karena kekudusan itu indah. Kekudusan kan berasal dari Tuhan dan Tuhan is The Best Artis, jadi baunya pasti wangi.

Tapi, teman-teman, wangipun menyesatkan. Terlalu sering menghirup wangi yang sama, lama-kelamaan kita juga akan merasa bahwa itulah aroma udara yang sesungguhnya. Kita nggak sadar kalo kita sedang terjebak di dalam wangi tertentu.

Jadi, menurutku, bau kekudusan adalah TIDAK BERBAU.
Kenapa?

Karena kekudusan seharusnya adalah hakekat dari orang-orang pilihan dan Tuhan membuat kita hidup di dalam kekudusan. Sama seperti hakekat udara yang baik untuk kehidupan adalah yang tidak berbau.

Karena kekudusan membuat kita dekat dengan Tuhan yang berarti juga semakin mengerti kebenaran. Sama seperti orang yang berpikir 'bau' adalah aroma udara, lalu tiba-tiba menghirup udara sesungguhnya, yang tidak berbau. Akhirnya dia mengerti aroma udara sesungguhnya.

Karena kekudusan membebaskan. Terkadang menjaga kekudusan identik dengan hidup terkekang. Kekudusan harusnya membebaskan dan bukan mengekang. Sama seperti orang yang hidup dalam 'bau busuk' menghirup udara tanpa bau. Pada saat itulah baru ia baru sadar kalo selama ini yang dia kira aroma udara tuh ternyata bau busuk.

Karena itulah bau kekudusan bukan wangi. Karena jika orang yang hidup dalam 'bau busuk' menghirup wangi, ia cuma berpindah dari satu kekeliruan ke kekeliruan lain. Dia mungkin akan heran dengan aroma baru itu, mungkin akan nggak suka karena beda dengan yang biasa. Tapi saat udah terbiasa, ia juga akan mengira wangi itu aroma udara.

Guys, yakin nggak dengan aroma udara yang kalian hirup saat ini? Betulkah aromanya seperti itu? Atau kita yang udah terlalu terbiasa?
Sama yakinnya nggak dengan standar dan nilai hidup kita? Betulkah masih sesuai sama maunya Tuhan? Atau cuma berasa sesuai maunya Tuhan (padahal maunya kita) karena udah terbiasa?

Lebaran Liburan Lemburan

01.06 AM
Udah pagi, tapi tanganku udah gatel pengen nulis. Hehe.

Setelah tepat 3 bulan, atau 12 minggu, atau totalnya 455 jam, hari ini adalah hari terakhirku kerja praktek (magang) di Leo Design Jakarta, PT Star Reachers Indonesia.
Fiuh... rasanya campur aduk, antara lega tapi juga rindu. Bayanging aja, selama 3 bulan, 4 hari dalam seminggu, aku punya rutinitas berangkat kerja tiap paginya. Itu juga belum ditambah 1 bulan waktu aku magang di tempat lain sebelumnya. Berarti 4 bulan, tuh!
Mulai sekarang, nggak ada lagi tanggung jawab rutin yang menanti, nggak ada lagi wajib laporan ke dosen tiap 2 minggu sekali, dan nggak ada lagi alesan buat naik Tije lagi.
Hiks.

Bagi sebagian besar orang, hari ini hari kebebasan, soalnya hari ini hari terakhir sebelum mulai masa libur lebaran. Ya, bagi para muslim, lebaran mungkin berarti kemenangan, menang dari segala hawa nafsu selama Ramadhan (bener, nggak?). Bagi non-muslim, lebaran berarti liburan sekeluarga. Mungkin cuma pas lebaran, seluruh keluarga bisa punya waktu libur berbarengan yang cukup panjang.

Tapi bagi sebagian lainnya (termasuk Leo Design Jakarta), Lebaran bukan liburan, tapi Lemburan!
Yup, minggu terakhir magang ini, aku pikir aku bisa sedikit santai, menikmati hari-hari terakhir. Aku pikir, semua job desain untuk promo Sale ini dan Sale itu dalam rangkan Idul Fitri pastinya udah kelar, jadi bakalan nggak ada job.

Ternyata saya salah, saudara-saudara!

Justru karena bakalan libur panjang, semua kerjaan yang bakal deadline setelah liburan lebaran, jadi dihajar sesegera mungkin. Kemarin aku udah lembur sampe jam 12 malem, dan hari ini lembur lagi sampe jam 11 malem.
Yah, itulah dunia kerja, dunia yang sedang aku pelajari, dunia yang akan aku hadapi nggak lama lagi.

Untuk 455 jam yang udah lewat,
Thx buat Pacar Pertamaku. Cuma Kamu yang bisa bikin aku lebih bersemangat saat deadline di depan mata dan saat aku lagi nggak mood kerja.
Thx buat pacar keduaku, yang suka ingetin buat minum (mang suka males sih...hehe) dan rela jemput tengah malem tanpa ngomel-ngomel.
Thx buat Mama Papa yang berusaha mengerti tapi tetap nggak ngerti kenapa ada orang yang masih kerja di kantor sampe subuh.
Thx buat teman-teman yang heboh kalo aku masih online tengah malem.
Thx buat semua orang Leo Design yang udah begitu baik dan rela ngasih kerjaan buat mahasiswa yang belum berpengalaman ini. Thx udah menjadi mentor-mentor yang baik hati, sangat perhatian, dan nggak ragu buat negur.

Sekalipun pas mau lebaran, aku malah lemburan gara-gara Leo Design, tapi rela deh, karena selama di sana aku jadi melihat lebih banyak cinta dari orang-orang di sekitarku.

Tuesday, September 16, 2008

Pacar Pertamaku dan DVD Bajakan

Beberapa waktu belakangan aku dihantui sebuah ketakutan
'Aku lebih sayang Pacar Pertamaku atau pacar keduaku, ya?'

Kalo mau dibanding-bandingin sih, pacar keduaku jelas kalah.
Aku udah lebih lama jadian sama yang Pertama.
Pacar Pertamaku juga lebih baik, lebih ganteng, lebih pengertian, lebih perhatian, dan selalu tahu apa yang aku butuhin.

Tapi, kadang kehadiran secara fisik emang berpotensi memenangkan pacar keduaku. Sampai tadi siang.

Tadi siang aku ke Mal Ambasador bareng temen-temen kantor. Setelah makan siang, mereka milih-milih DVD bajakan. Duuuh.... aku sangat tergiur. Aku tuh hobi nonton dan tadi aku ngeliat banyak judul-judul film yang udah lama aku incer, yang aku suka, dan harganya super murah. Dari tadi perang dalam hati ngeliatin yang laen pada milih-milih DVD.

Beli... nggak... beli... nggak...

Toh aku beli juga nggak bakal menyuburkan pembajakan gimana banget.
Lagian mang nya kenapa dengan pembajakan? Apa yang salah?
Tuhan kan nggak suka...
Siapa bilang Tuhan nggak suka? Tuhan suka nggak, ya?
Kenapa Tuhan bisa nggak suka?
Kan membajak=mencuri
Itu kan kata iklan layanan masyarakat.
Apa bener membajak=mencuri?

Godaan semakin gede saat ternyata kalo beli 10 dapet gratis 1 dan kita masih kurang 1 DVD lagi. Aku bisa aja dengan gampang milih 1 judul.

Tapi akhirnya, aku milih untuk nggak beli. Aku nggak beli toh juga nggak kenapa-kenapa. Aku nggak nonton toh nggak mengganggu kehidupanku sama sekali. Itu cuma hiburan, cuma kesenangan buatku.
Dan di sisi sebaliknya, kalo aku tahu Pacarku bisa sedih kalo melakukan itu, aku tahu kalo itu sama sekali nggak berharga.

Setidaknya, sampai saat ini aku tahu Pacar Pertamaku masih menempati urutan pertama. Karena Dia selalu ada di pikiranku. Dia yang pertama kuminta pertimbangan dalam segala sesuatu. Dan aku nggak ingin Dia sedih karena aku.

Dan kenyataannya, melakukan hal yang menyenangkan-Nya ternyata bikin aku seneng juga tuh!

Antara Aku, Pacar Pertama, dan Pacar Keduaku

Ya, aku punya dua orang pacar saat ini. Mereka berdua tahu tentang keberadaan satu sama lain di hatiku dan mereka nggak keberatan.

Aku bertemu Pacar Pertamaku waktu pertama kali aku bisa berpikir dan mencerna sesuatu. Mama yang memperkenalkan-Nya. Namanya Yesus.
Aku juga lupa gimana kesan pertamaku tentang Dia. Mungkin aku cuma mikir Dia tuh keren bisa bikin banyak mujizat, sangat baik hati, lembut, bisa mengabulkan permintaanku, dan... ganteng (dengan jenggot-kumisnya seperti di gambar-gambar).

Aku nggak tau kapan tepatnya kita jadian. Semua mengalir begitu aja. Kejadian yang aku inget, tiba-tiba di kelas 4 SD, aku memutuskan buat nggak nyubit-nyubit temen-temenku lagi. (Tadinya aku sering banget nyubit temen-temen cowoku kalo kesel sama mereka, dan aku ngerasa bangga kalo mereka bilang cubitanku sakit banget. parah ya...aib masa lampau).

Dari situ, makin lama aku makin jatuh cinta pada-Nya. Aku selalu memikirkan-Nya, aku selalu pengen menyenangkan hati-Nya, aku rela menghabiskan banyak waktu buat hal-hal yang menyenangkan hati-Nya, dan aku yakin yang Dia mau adalah yang terbaik. Memang pastinya nggak ada yang sempurna. Ada saat-saat aku marah, kecewa, dan merasa ditinggalkan oleh-Nya. Banyak juga saat-saat aku begitu sombong, merasa Dia mengganggu dan menghabiskan waktuku. Aku pengen jalan sendirian. Tapi pada semua situasi itu, akhirnya Dia yang menghampiriku melalui berbagai hal, menarikku ke pelukan-Nya, dan membuat kita kembali mesra.

Sampai suatu saat Dia membuatku ikut melayani remaja-remaja-Nya, yang akhirnya mempertemukan aku dengan cowo yang akhirnya jadi pacar keduaku 1,5 tahun yang lalu.
Dari awal, kami punya Pacar Pertama yang sama dan ini yang jadi dasar hubungan kami.

Moga-moga nggak usah ada pacar ketiga, keempat, dan seterusnya...

Wednesday, September 10, 2008

My Obsession -evaluation part 2

16 April 2005, aku nulis blog tentang obsesi-obsesi-ku dari kecil

10 Mei 2007, aku evaluasi obsesi-obsesi itu.

Sekarang, 11 September 2008, aku evaluasi sekali lagi, dan temukan fakta-fakta mengejutkan dalam hidupku!

Keterangan:

teks warna hitam adalah tulisan tanggal 16 April 2005

teks warna hijau adalah evaluasi tanggal 10 Mei 2007

teks warna merah adalah evaluasi hari ini, tanggal 11 September 2008



Mo tau obsesi gw dari kecil...???


1. Punya rambut panjang
Rambut gw 2 th blakangan mang udah panjang, malah sempet sampe pinggang...

Sekarang rambutku udah pendek lagi, sempet nge-bob super pendek, tapi sekarang lagi dalam proses pemanjangan lagi, atas permintaan pacar dan kebosanan diri sendiri. hehe

2. Punya rambut ikal

Juni 2005, gw sempet kriting rambut...jadi ikal deh... tapi sekarang uda lurus lagi

Masih kepengen sih, palagi tadi liat cewe berambut ikal keren gitu di bus. Tapi ogah kalo harus gulungin rambut tiap hari. Mmm tau tempat keriting rambut yang cukup murah tapi bagus?

3. Skolah di luar negeri

Skrg sih gw di DKV UPH, ga kesampean skul di luar negeri ampe skarang. mang ga ada niatan buat lanjutin skul sih, tapi obsesi ini masi bisa kesampean...

Sekarang, sedang bener-bener dalam perencanaan, untuk ambil S2 di bidang yang tidak aku bayangkan sebelumnya. Aku sedang dalam tahap mendoakan dan menggumulkan keputusan ini.

4. Bisa hidup mandiri

Mmm... skrg sih ngontrak rumah, jauh lebih mandiri drpd dulu...tapi buat dapet label 'mandiri'....masih jauuuh banget deh kayanya...hehe

Tetap masih jauh untuk boleh menyandang gelar 'mandiri'.

5. Kerja sambil kuliah

Hehe...pada kenyataannya gw ga sanggup, n ga brani ambil risiko. Kuliah aja dah bikin gw 'jungkir balik'...

Wow! Sekarang sudah terjadi. Aku sekarang semester 7 dan mulai mendapat penghasilan kecil-kecilan dari terima job desain freelance. Tentunya belom bisa buat biaya hidup, sih. Buat jajan aja masih kurang. Hiks.

6. Ngelesin pelajaran ke anak SMP
Ini juga blum kesampean... masih mungkin sih kejadian, tapi gw kok kayanya uda lupa plajaran anak SMP. N makin ke sini, gw makin ngerasa ga bisa ngajar. Ntar kesian anaknya...hehe

Udah nggak berminat cari duit dengan ngelesin. Mending terima job desain aja deh.

7. Punya cowo yg bedanya 4 ampe 8 tahun!!!
Haha....boro-boro 4-8th... malah dikasih yang... hahaha... no comment

Haha... ketawa aja deh... aku masih bersama pacarku yang lebih muda 8 bulan itu... hmmm

8. Punya cowo umur 17

Wah...sudah lewat beberapa tahun dari obsesi masa kecil...

Ini mah nggak akan berubah ya...

9. Married umur 25 hahaha

Masih 5 th lg sih...tapi obsesi ini perlu saya tinjau ulang sepertinya...hahaha

Semakin tidak mungkin, melihat rencana masa depan dan keuangan kami berdua, sepertinya nggak mungkin merid dalam waktu 4 tahun. (Padahal masih obsesi sih)

10. Jadi langsing

Mmm...uda lebi langsing daripada dulu sih...blum sesuai obsesi kayanya sih, tapi skrg mah uda ga peduli2 bgt...

Sejak semester 6 (yang rada nyantai itu), beratku naik 2 kg. Hiks. Besok aku baru aja mau mulai program weight-loss dengan treadmill minimal 3x seminggu dan ngurangin makan malem. Wish me luck!

11. Punya kerja yg bisa gw lakuin di rumah (biar bisa ngurus anak...haha)

Wah... liat beberapa tahun lagi...

Job desain yang sekarang-sekarang ini diekerjain di rumah kok. Tapi buat sumber penghasilan nantinya... mmm semoga bisa kejadian.

12. Jadi fotografer

Liat beberapa th lagi juga.... n yg ini harus banyak blajar....ternyata gw kurang berbakat di bidang fotografi

Wah obsesi ini semakin jauh. Ternyata minat fotografi ku hanya euphoria sesaat.

13. Ngajar anak2 terlantar

Ini obsesi yg 'ngomong doang'... Skrg uda dikasi sarana n tempatnya secara reguler, tapi gw nya yg males...payah...malu ma diri ndiri...

Dina, kapan mau mulai bimbel?!

14. Jadi relawan

Relawan kemana?! blum pernah tuh. Pada kenyataannya, gw terlalu malas n egois bwt jadi relawan. Tapi bukan ga mungkin Tuhan bakal ngubah gw n bner2 'cemplungin' gw jadi relawan suatu hari nanti...hehe

Mmm... belum menjebloskan diri nih...

15. Jalan2 ke Eropa

Blum kesampean.... masih kepengen sih...pengen banget...tapi mahal euy!

Haha... 2 bulan lalu temenku nyuruh aku meng-amin-i, 'aku akan bulan madu ke Eropa!!"

16. Kerja di advertising

Kita lihat bebarapa tahun lagi...tapi skrg ini sih gw emoh kerja di advertising...pgen di majalah aja...ato buka usaha ndiri

Wow! Baca yang ini aku sempet shock. Aku nggak inget dulu punya obsesi kayak gini. Sekarang ini aku lagi magang di advertising. Tapi buat masa depan, aku nggak mau menggantungkan penghasilan di bidang ini. Bisa menelantarkan suami dan anak-anakku nanti. hehe

17. Jadi guru Sekolah Minggu

Blum kesampean...mungkin 2-3 th lagi niy...

Masih 'terjebak' di Korem, tunggu 2 tahun lagi...

18. Belajar psikologi

Yah...baca2 buku aja deh saat ini...mang ga berniat kuliah psiko juga sih...gatau ya ke depannya gimana.

Belajar informal aja deh yaaaaa

19. Jago musik

trrt....spertinya susah dicapai...

Udah nggak pengen jago musik, udah desperado kali ya...

20. Bisa web design
Skrg blum bisa, tapi masih ada kesempatan...smangat!

Bisa, tapi belom jago. Dan ternyata kurang berminat ke sana.



Lucu banget ngeliat gimana Tuhan bekerja dalam proses hidupku. Sedikit-sedikit dia mengubah diriku menjadi suatu sosok yang aku nggak duga sebelumnya. Apa yang dulu aku inginkan, ternyata nggak tepat buat sekarang.
Tapi satu hal, aku tetap percaya, Tuhan punya rencana yang indah buat hidupku. Dan Dia sedang membentukku jadi suatu sosok yang paling tepat untuk menjalankan visi yang harus aku lakukan untuk memuliakan-Nya.

Soli Deo Gloria

dari FS: My Obsession - evaluation... (10 Mei 2007)

Pagi2...gw baca post gw yg uda lalu2. Smuanya bikin gw amazed ama smua yg uda gw alamin selama 2 th blakangan.
Tapi post gw yg judulnya "My Obsession" bner2 bikin gw senyum2 ndiri... hahaha...
Itu obsesi gw dari kecil yg gw tulis 2 th lalu (16 April 2005).
Sekarang 11 Mei 2007, mari kita evaluasi...

Mo tau obsesi gw dari kecil...???


1. Punya rambut panjang
Rambut gw 2 th blakangan mang udah panjang, malah sempet sampe pinggang...

2. Punya rambut ikal

Juni 2005, gw sempet kriting rambut...jadi ikal deh... tapi sekarang uda lurus lagi

3. Skolah di luar negeri

Skrg sih gw di DKV UPH, ga kesampean skul di luar negeri ampe skarang. mang ga ada niatan buat lanjutin skul sih, tapi obsesi ini masi bisa kesampean...

4. Bisa hidup mandiri

Mmm... skrg sih ngontrak rumah, jauh lebih mandiri drpd dulu...tapi buat dapet label 'mandiri'....masih jauuuh banget deh kayanya...hehe

5. Kerja sambil kuliah

Hehe...pada kenyataannya gw ga sanggup, n ga brani ambil risiko. Kuliah aja dah bikin gw 'jungkir balik'...

6. Ngelesin pelajaran ke anak SMP
Ini juga blum kesampean... masih mungkin sih kejadian, tapi gw kok kayanya uda lupa plajaran anak SMP. N makin ke sini, gw makin ngerasa ga bisa ngajar. Ntar kesian anaknya...hehe

7. Punya cowo yg bedanya 4 ampe 8 tahun!!!
Haha....boro-boro 4-8th... malah dikasih yang... hahaha... no comment

8. Punya cowo umur 17

Wah...sudah lewat beberapa tahun dari obsesi masa kecil...

9. Married umur 25 hahaha

Masih 5 th lg sih...tapi obsesi ini perlu saya tinjau ulang sepertinya...hahaha

10. Jadi langsing

Mmm...uda lebi langsing daripada dulu sih...blum sesuai obsesi kayanya sih, tapi skrg mah uda ga peduli2 bgt...

11. Punya kerja yg bisa gw lakuin di rumah (biar bisa ngurus anak...haha)

Wah... liat beberapa tahun lagi...

12. Jadi fotografer

Liat beberapa th lagi juga.... n yg ini harus banyak blajar....ternyata gw kurang berbakat di bidang fotografi

13. Ngajar anak2 terlantar

Ini obsesi yg 'ngomong doang'... Skrg uda dikasi sarana n tempatnya secara reguler, tapi gw nya yg males...payah...malu ma diri ndiri...

14. Jadi relawan

Relawan kemana?! blum pernah tuh. Pada kenyataannya, gw terlalu malas n egois bwt jadi relawan. Tapi bukan ga mungkin Tuhan bakal ngubah gw n bner2 'cemplungin' gw jadi relawan suatu hari nanti...hehe

15. Jalan2 ke Eropa

Blum kesampean.... masih kepengen sih...pengen banget...tapi mahal euy!

16. Kerja di advertising

Kita lihat bebarapa tahun lagi...tapi skrg ini sih gw emoh kerja di advertising...pgen di majalah aja...ato buka usaha ndiri

17. Jadi guru Sekolah Minggu

Blum kesampean...mungkin 2-3 th lagi niy...

18. Belajar psikologi

Yah...baca2 buku aja deh saat ini...mang ga berniat kuliah psiko juga sih...gatau ya ke depannya gimana.

19. Jago musik

trrt....spertinya susah dicapai...

20. Bisa web design
Skrg blum bisa, tapi masih ada kesempatan...smangat!

ternyata lebi banyak yg ga kesampean...
Mang rencana gw n rencana Tuhan bisa beda...tapi gw percaya rencana Tuhan bukan rencanan kecelakaan...

Godbless your obsession!

dari FS: Kubuang softlenses-ku sendiri (22 Februari 2007)

Udah lama gak nulis blogs... tiba2 judulnya aneh...hehe

Ya...
barusan kubuang softlenses-ku yang baru berumur 5 hari ke wastafel...
Awalnya kuambil tempat softlense
Lalu seperti biasa, kucuci tempat softlense itu...
Abis cuci tempat softlense, dan tangan ini menuju mata...
aku baru sadar kalo mata ini sudah buram...

it means...

softlense nya ga ada di mataku!
dan mereka uda melanglang ke dalam saluran pembuagan wastafel...

bye, softlense!

Tapi itu bukan inti cerita ini...
kenapa aku bisa sebodoh itu?

Karena aku setengah sadar...

dan aku lagi mikirin hal lain...
Aku muak ma DKV!!!!!!!!!

huhuhu

2taun kuliah... baru kali ini muak ma DKV, muak ma tugas2nya
bukan karena tugasnya banyak n berat
kalo itu mah dari dulu juga kayak gitu

tapi lebih karena kecewa ma diri ndiri
lelah rasanya
usaha n hasil gak sebanding

smester 4 ini... uda mulai masuk 'dunia nyata'
bikin desain yg sebnernya
dari gak ada, jadi ada

n gw bner2 ga punya ide meng'ada'kan desain itu

sedih... cape...

blom lagi bonus2 sampingan...
seperti...
tangan lecet kena cutting mat (masih untung, gak kena cutternya, lebih parah lagi deh!)
n yg jangka panjang...
tau gak rasanya... berdiri di depan cermin... n menyadari adanya kerutan2 dan lingkaran hitam di bawah mata?... lalu kemudian sadar... umurku bahkan blom kepala-2!!!!!!

sbnernya...
rasanya...
biasa aja...
pasrah...
hahahahahahahahahaha

tapi sekali lagi, inti ceritanya bukan itu...

intinya...
kenapa bisa ceroboh ngebuang softlenses sendiri?
kenapa bisa kegores cutting mat?

Karena banyak ngeluh!
karena sibuk ngisi otak dengan rasa muak ma dkv!
sampe otak ini udah ga muat buat fokus ma gerakan2 motorik...

Nah intinya...
Be thankful!

Tadi siang aku ngobrol ama sopir angkot yang ngeluh n ngerasa malu krn ga bisa kuliah... dia ngerasa kerja sopir angkot sering dianggap hina!

Dina bisa kuliah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Dina gak usah pikirin cari duit ampe musti jadi sopir angkot!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
thanks GOD!

Guess what?!
rasa muak ini mungkin ga gampang ilang
tapi dengan sudut pandang beda
Akan kunikmati rasa muak ini dengan syukur!
ngelakuin yg terbae bwt Tuhan!

Be thankful

Once again... Kol 3:23

dari FS: UPH---A God's Plan 4 Me (17 Juli 2006)

Pertama kali gw ikut TLC (Tender Loving Community) di UPH...
gw disambut kakak2 yang ngomong

"Kalian masuk UPH tuh karena rencana Tuhan... Jangan pernah nyesel masuk sini....walaupun mungkin ga sesuai sama keinginan n rencana awal kalian..... Tuhan pasti punya rencana buat kalian....."

Mereka ngomong dengan senyum lebar di bibir
Dengan gesture yg super antusias

Di otak gw... ah... ngomongan klise. Serangkaian kata-kata buat mnyambut anak-anak baru...
Semua anak Tuhan pasti ngomong gitu...
lagian gw toh gak nyesel masuk UPH krn dari awal gw memang cuma daftar di satu univ, UPH dan satu jurusan, DKV.

Gw sampe sekarang juga ga inget n ga ngerti kenapa waktu itu gw bisa pede banget milih DKV di UPH. Sebenernya beberapa minggu sbelum masuk kuliah pertama kali, gw sempet tiba2 ragu. Gw ragu sama keyakinan gw waktu itu. Gw heran apa yg mendasari keputusan gw ampe syakin itu?
Knp DKV? Secara jurusan gw di SMA itu IPA.... n bok gw sbenernya pgen gw jd arsitek (walao dia ga pernah ngomong langsung ke gw sih) Knp ga fashion designer? napa gak desain produk? napa ga psikologi? napa ga arsitek? itu jurusan2 yg sempet gw pengenin...
Dan knp kudu UPH? Secara banyak yg bilang DKV di uni laen tuh lebih bagus2. (sbnernya gw pgen coba daftar DKV ITB tapi ga diijinin ortu). Kan masih ada Petra Sby, Untar, Binus...Knp waktu itu gw yakin bgt daftar UPH???
Tapi brhubung gw udah bayar n hari kul tinggal itungan jari... ya... gw jalanin aja

namun smakin hari smakin gw betah di DKV. Gw yg tadinya 'optimis' kalo gw bakal jadi nomor buntut di jurusan gw (coz gw ga jago2 gambar bgt, n buta kompie) trnyata bisa brprestasi juga...
N stiap hari kuliah gw jalanin dgn hepi...(padahal waktu SMA gw sering males skul gitu).
POkoknya hari2 trasa selalu mnarik.hehe

dan masuk UPH bner2 rencana Tuhan yg indah bwt gw.
Gw masuk UPH dengan bayangan gw bakal nimba ilmu di sini
ilmu desain
ilmu berorganisasi
ilmu bergaul...
ilmu bermasyarakat
tapi ternyata ga cuma itu yg gw dapet
gw dapet pertumbuhan iman di sini.
Gw dikasih temen2 yg bisa mghibur n snantiasa ingetin gw akan DIA
Gw dikasih temen2 yg memotivasi gw scara ga langsung... jadi seorang yang slalu pgen sharing pgalaman gw bersama DIA ke temen2 gw
Gw dikasi komunitas yg membuat gw sangat2 mghargai arti sbuah komunitas
Gw dikasi banyak pngalaman2, diskusi2, obrolan2 ringan yang ternyata sangat2 membangun
Gw dikasi banyak event yang bikin gw tambah sadar ttg hal2 yg selama ini gw kurang notice (especially ttg hubg dgn Tuhan)

N omongan senior2 gw waktu itu makin lama makin jadi kenyataan
Omongan gw gak tampak klise lagi di telinga gw
malahan...
bsok
gw pasti akan ngomong hal yang sama ke anak2 2006

Welcome, my new friends!!!!!
angkatan 2006
Tuhan punya rencana buat kalian melalui UPH
No doubt!

dari FS: Dekave Ngubah Gue!!!!! (16 Maret 2006)

Gw sekarang di DKV UPH semester 2 n baru aja kelar UTS.
huhu... cape... mana gada libur lagee....
tapi gw pgen crita2 dikit soal dkv. especially buat temen2 gw yg mahasiswa non-desain. hehe

Awal2 kuliah... gw heran plus bingung. Kok kuliah gw nyantai banget.
Tiap kali masuk kuliah gw cuma dikasi tugas. Minggu depan asistensi. Trus kumpul deh.
Dosen ga pernah kasi teori apa2.
n slama kuliah ya kita nyantai2 bgt... mo denger musik... mo makan... mau2 kita dah!
waktu itu gw brasa rugi banget!!!!!!!!!!!! kok gini sih? kaya ngeles aja. ngapain gw kuliah mahal2???
Apa iya 4 taun lagi gw bisa lulus jadi desainer grafis???

ternyata..... tugas2 itu.... proses asistensi itu..... brainstorming cari ide.... nyusun2 komposisi lingkaran n persegi ga jelas itu.....
NGUBAH GW BANGET!

Smua itu ngubah cara pandang gw (n temen2 skelas gw) waktu ngeliat sesuatu,
n juga ngubah gaya hidup gw...
hmmm

ya... coba aja liat deh gw tuh jadi....

  • tiba2 bisa nunjuk satu lukisan abstrak bareng temen2 gw n bilang tu lukisan keren abis. (kalo dulu mah... boro2 keren... kayak coret2an!!!!!!!)
  • ga pernah diem kalo jalan ma temen2 di mal. pasti komentarin warna2 di toko2... "ih... itu warm color..., ih itu warnanya friendly banget....., ih gita mah bajunya earthy melulu..."
  • bisa komentarin desain banner or spanduk..."ih... keren tuh spanduknya! tapi kok ga kayak toko kue ya...? kayak toko baju...ga nyampe tuh pesennya..."
  • suka komentarin desain baju orang... iiihhh... art nouveau.... ihh.... deco banget sih....
  • mulai bisa komentarin lukisan.. iiihhhh impresionis... realis....ekspresionis....ih blanco keren bangettttt.... ih lempad mistis banget..
  • bisa ikutan komentarin RUU APP...(n menentang of course) dgn alasan pembatasan seni (ceilehhhh) ya abisnya.... masa lukisan antonio blanco mo dilarang gitu???? trus... baju daerah dilarang gitu???? gajebo aaah
  • kebiasa tidur pagi. Jam 12 malem uda ngantuk??? aneh banget siiihhhh???
  • sering denger catatan malam... abis kalo ngga, sapa yg nemenenin gw bikin tugas di kamar?
  • punya jingle... 'penuaan dini... sebaiknya janganlah terjadi..."
  • mulai mikir buat pake krim malem n ngerawat muka gw..... daripada mata gw tamba berkantong n berkerut sebelom waktunya...huhu

ya gitu deh... kliatannya ga jelas blajar apa... tapi ternyata ngubah gw banget. hehe
walau kadang2 brasa salah jurusan gara2 dapet nilai gw memuaskan...
but I enjoy it!!!!

wish me luck!

dari FS: Curhat anak desain (16 Maret 2006)

Minggu lalu gw dicurhatin ma temen gw...
Dy lagi bete bgt n brasa dunia ini ga adil.
Coz... UTS dy yg uda disipain sminggu cuma dapet C. Sdangkan temennya yg baru bikin pagi itu (plus dibantuin temen2nya) dapet A-
Padahal temen gw ini uda asistensi sama dosen n idenya dibilang bagus.

Seems not fair?

Hmmm... tapi itulah nasib anak desain.
Waktu itu gw bisa hibur2 dy n ingetin kalo desain tuh emang bukan 'jurusan ketekunan'
Desain ga kayak jurusan laen... yang kalo kita emang bener2 ga bisa... kita bisa belajar lebi keras, usaha lebi keras....
dan hasilnya bakal sesuai ama ketekunan n kerja keras....

Tapi desain ga gitu
Ketekunan bukan syarat
kerajinan bukan jaminan
n lamanya proses pembuatan ga menentukan.
So pasti itu smua punya pengaruh ke hasil pekerjaan lu... tapi ga terlalu banyak deh...

karya gw yg disenengin ama temen2, ternyata nilainya biasa banget
ada yang pas gw kumpulin tugas, dy baru kelar 10%.... nilainya sama ma gw
ada yang ngerjainnya cuma skitar 8 jam (sedangkan gw belasan jam plus nyicil2) nilainya lebih tinggi dari gw
n yang paling parah... ada yang nyontek (cuman hoki aja dosennya ga nyadar) dapet nilai paling tinggi.

n smua kenyataan yg tampak ga adil itu kudu gw trima hari ini... ga peduli suka apa ga.

Awalnya sih dongkol.... gw berharap banyak ma karya ini... plus mata kuliah ini punya andil besar di IP gw.
Tapi... di sini gw belajar bersyukur dalam keadaan apapun. Tiba2 aja perasaan gw enteng banget n rasanya hati ini hepi. Gw yakin ini pekerjaan Tuhan juga sih.
Rasanya gw berasa tenang bgt. Gw tahu kalo gw uda ngelakuin yg terbaik yg gw bisa. N kalo nilai gw sgitu, berarti emang segitu yg Tuhan ijinin bwt gw dapet.
N dengan apa yg DIA kasih, gw yakin gw dapet yg terbaik menurutNYA.
(coz kalo menurut gw, gw sih ga puas bgt.hehehehehehehehehehe)

Gw diingetin waktu gw pertama kali mo masuk kuliah.
waktu itu gw ngomong ke diri sendiri n ke bonyok gw, kalo gw berasa ga bakal bisa ngeraih prestasi di jurusan yg gw pilih ini.
Gw ngerasa ga terlalu berbakat dalam bidang ini walaupun gw suka n tertarik bwt terlibat di desain.
Makanya gw ngelangkah ke dunia kuliah sambil ngebuang semua ambisi gw buat ngeraih prestasi n melapangkan dada seluas mungkin buat nerima kemungkinan bahwa gw bakal jadi yg terbawah.

Dengan kerendahan hati seperti itu, gw dikasih Tuhan hadiah besar selama semester 1.
Nilai2 gw di luar dugaan....
N gw ngelaluin semester pertama itu dengan hasil yg ga pernah gw sangka ato harapin.

Mungkin sadar ga sadar, itu bikin gw kadang2 kelewat yakin ma kemampuan gw.
Yah... mungkin juga nilai2 gw yg biasa2 aja semester ini bagian dari rencana Tuhan buat ngebentuk gw jadi pribadi yg rendah hati n kuat buat terima penolakan.
plus..... inget lagi sama Kol 3:23 yg jadi pedoman gw buat ngelakuin aktivitas sehari
2.

benang pengalaman yang keliatan jelek bisa ditenunNya jadi kain kehidupan yg indah.

Thanks God 4 everything.

Soli Deo Gloria
karena tulisan ini ada karena aku bahagia
dan aku bahagia karena ada Dia.

dari FS: What A Day !! (2 Maret 2006)

Gw baru aja ngelewatin hari terpanjang...

Rabu, 1 Maret 2006...
Gw kul pagi ampe jam 12.00.
Trus gw ikut cell group di kampus dilanjutin pelatihan marker yg baru kelar jam 15.30
Ngantuk.... tapi tugas DKV menanti digarap...
Ampe rumah gw langsung mulae bikin... diselingin nonton jewel in the palace slama 1 jem...
Tugas gw ada 2 neh... tugas sintaktik, 3 gambar nyambung yang bisa berdiri sendiri...
n tugas brain storming... gambar 100 macem hal dari 1 benda yang sama.
00.00...
Tugas sintaktik baru kelar 2/3 nya... tugas brainstorming... baru dikit banget
minum kopi....
bikin tugas lagi ampe pala gw pusing n pandangan gw mulae kabur

Kamis, 2 Maret 2006
04.40
tidur... stel weker jam 06.00
but... gw baru bangun jam 07.45!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
padahal gw kuliah jam 09.00!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
mandi, langsung bikin tugas...
Akhirnya baru brangkat jam 10.00
di kampus lanjutin lagi
n...
baru kumpul jam 16.00

Semua anak sekelas kondisinya sama...
muka kucel, mata berkantong, kelaperan, tangan pegel, dateng telat, n ngomongan rada ngelantur.
(temen gw ada yg bikin dari adenya tidur ampe adenya bangun)
But kita tetep bisa ketawa n hepi
Coz we're doing the things that we enjoy, n it's part of our path to the future.

Gw inget ada temen dari jurusan laen yg bilang kagum banget ma anak2 desain n arsitek coz meskipun mereka dateng ke kampus dengan muka kucel n kayak panda, mereka tetep bisa seneng2, ktawa, n ceria.

Tapi ada juga yg dgn skeptis nya nunjukin ketidakpercayaannya kalo gw (n temen2 gw) bikin tugas selama itu dari kemaren cuma diselingin tidur yg 1-2 jem. Mungkin mereka pikir kita hiperbola, ato sok sibuk???
ampun deh... rasanya kerja keras kita kok dilecehkan gitu...

ada juga yg menyayangkan pilihan gw (n temen2 gw) masuk jurusan desain setelah lulus sma. Apalagi kita dari IPA. Mereka bilang sayang ilmunya n secara implisit ada juga yg bilang kalo desain tu jurusan orang2 yg ga mao (or ga bisa) IPA n IPS.
padahal kita bikin tugas pake mikir juga. Think out of the box. So ga ada ilmu yg kebuang percuma. Smua ilmu yg kita dapet slama idup bisa bikin jangkauan pikiran kita makin luas n makin banyak option ide yang di luar pemikiran orang pada umumnya.

Yasudalah...
bgini nasib anak desain kali ya...
yg jelas kita ngelakuin yg kita suka n kita bangga.
biarpun kudu betemen ma kelelawar2, jam weker, cat poster

n gw (n temen2 gw) bakal begadang2 trus ampe UTS kelar minggu depan.
(gw mulai memikirkan buat pake krim malem.... hohohohohohoho)

theme song DKV
(dari lagu pernikahan dini)

penuaan dini...
sebaiknya janganlah terjadi....

wakakakakakakakakkakaakkka

wish me luck!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Do the best n He will do the rest
All I do is for YOU

Kol 3:23

dari FS: The Mirror (9 Februari 2006)

Minggu lalu gw dapet sebuah teguran sekaligus pelajaran berharga...
Seorang temen gw tiba2 mengkritik gw. Intinya, dy bilang kalo gw sombong. Gw keliatan ngebanggain kepinteran gw (coz di kls nilai gw termasuk tinggi)

Dari dulu gw mang udah nyadar kalo kesombongan bakal jadi pergumulan seumur hidup gw. Padahal, gw juga sadar kesombongan itu bisa jadi induk dari dosa2 yg laen dan kesombongan bisa idup dalem macem2 kedok.
Orang bisa nolong orang karena sombong n ngerasa dirinya bae.
Orang bisa ngaku dosa, merendahkan diri krn sombong n ngerasa dirinya rendah hati.
Gw jg pengen banget lepas dari hal ini, n ini selalu ada dalem doa gw.

Walopun uda sadar, teguran minggu lalu dari temen gw itu, bner2 kaya geledek.
Masalahnya kejadian yg bikin dy negor gw itu suatu kejadian di mana gw bener2 ga lagi nyombongin diri. Bner2 ga ada motif ke sana. Tapi dy bilang, gaya gw juga nunjukin kesombongan itu.
Yang juga bikin tegoran ini nusuk banget... coz tegoran ini dateng di saat ini. Di saat gw lagi bner2 pgen hidup berintegritas, pengen hidup gw jadi garamnya Tuhan buat mengasinkan lingkungan gw, pengen lebih mengasihi sesama, pengen orang2 bisa kenal Tuhan karena dy liat anak Tuhan punya ketulusan dan karakter Kristus.
(latar blakang tekad gw ini ada di post "Unlimited!!!")

Karena itu smua, gw bner2 sedih waktu itu. Rasanya kacau. Gw berasa jadi batu sandungan bwt orang2 di sekitar gw. Mungkin aja sebnernya Tuhan mao bawa temen2 gw kenal Dia scara pribadi melalui hidup gw, tapi gw malah jadi penghalang temen2 gw bwt kenal Tuhan. Mungkin banyak yg ngomong, "ih Dina... orang Kristen, aktif di greja, tapi kok sombong?"
Dan itu semua terjadi gara2 sikap2 buruk yang gw lakuin tanpa sadar. Mungkin candaan2 yang nyeplos seenaknya, komentar2 yang ga perlu, celetukan yang ga dipikir dulu, dan hal2 laen yg kliatan sepele, tapi menggores bekas di hati orang laen.

Sungguh gw sedih dan malu banget. Tapi melalui penyesalan gw ini, Tuhan kasih beberapa pelajaran lagi bwt gw.

  • Pengendalian diri!!!!!!!!!!!!!!! Hidup kita kudu mencerminkan karakter Kristus kan? Nah... kalo cermin, ga mungkin kadang2 bner, kadang2 salah kasi bayangan. Kalo salah, dy akan selamanya salah. Kalo bner ya kudu selamanya bner. jangan separo2. Mkanya kita kudu kendaliin diri kita n tetep online ma Tuhan spy tetep kasi bayangan yg bner
  • hidup kita ini kesaksian buat orang laen. Makanya apapun yg kita lakuin kudu dipikir dulu. Jgn dengan alasan :"motif gw bner kok, Mreka aja yg salah nanggepin.". Itu egois namanya. Buat apa motif kita bner tapi sikap kita ga menunjukkan kasih? Pikirin di posisi orang laen gimana. Pertimbangkan karakter orang itu juga. Jangan kasi alesan : "kalo gw digituin mah ga kenapa2, mreka aja yg sensi.". Itu juga egois. Tiap orang punya karakter yg beda, pertimbangkan juga kalo karakter orang itu kaya gitu, kt musti gimana ngomongnya...
  • Gw ini orang yg sangat menghargai (bahkan mencintai) privasi. Tapi ini mungkin hanya salah satu bentuk ego gw yang ga mao diganggu orang laen. Makanya melalui hal ini gw juga blajar kalo gw kudu sedikit lepasi privasi gw untuk peduli sama orang laen, sama perasaannya, sama pemikirannya, n lebih sediain waktu bwt kasi yg terbaik bwt orang laen.

N yang penting juga.... jangan ngelakuin ini semua krn pgen dapet pengakuan ato disukai lingkungan kita. tapi lakukan krn kita pgen jadi saksi Tuhan yang bener di manapun kita ditempatkan melalui hidup kita sehari-hari...

sekali lagi... buat yg baca, tolong doain gw juga supaya bisa ngelakuin hal2 ini.

Soli Deo Gloria
karena aku hanyalah alat dan ilham sebuah alat adalah Tuannya

Kolose 4:5


dari FS: Unlimited...!!!!!!!!!!!!!!!!! (25 Januari 2006)

Senin, 23 Januari 2006…

Gw lagi di kelas buat kuliah
Sejarah Seni Rupa Indonesia 2.

Tiba2 temen gw ngebuka topik tentang
pendapat yg bilang kalo kehidupan kita sekarang ini tuh ga nyata. Dari situ… gw
mulai ngebuka topik tentang kekekalan.

Pernah mikir ga…? Apa sih
kekekalan itu?

Saat ini banyak orang yang takut
sama kematian. Kalopun ga takut, ya minimal khawatir n kepikiran gitu. Tapi menurut
gw, kekekalan juga bisa jadi sesuatu yang mengkuatirkan.

Kehidupan yang kita jalanin
sekarang ini minimal bisa kita bayangin. Contohnya gw… ngebayangin kira2 abis
lulus kuliah may be gw kerja… trus may be gw married, punya anak, ngambil
mantu, punya cucu, dst… Ato kalo gw ga married, may be gw berkarier, hidup
mandiri, dst…

Dan akhir dari semuanya…..MATI.

Sebagai pengikut Kristus, gw yakin
Dia udah sediain kekekalan di Rumah Bapa.

Tapi… ironisnya…. Keadaan itu
sempet bikin gw ngeri.

Kalo hidup kita sekarang ini pasti
punya ujung…

Kekekalan itu tak berujung…

Bisa ga ngebayangin sesuatu yang
ga berujung tuh kaya gimana???

Gw… bener2 ga kebayang. Apa itu
tak berujung? Ga dibatasi ruang dan waktu… kaya gimana itu? Ampe kapan?
SELAMANYA??? Apa sih selamanya??? Yang terbayang di otak gw tu kayak jalan
keliling suatu lingkaran terus menerus, gatau dimana ujungnya.

Keadaan ini bikin gw ngeri buat
ngebayanginnya.

Keterbatasan bikin kita selalu
pengen tahu

Tapi ketidakterbatasan ternyata
cukup menakutkan…

Pemikiran kayak gini uda beberapa
kali muncul di benak gw selama gw hidup. Tapi gw selalu ngelupainnya dengan pasrah
n percaya aja ma yang Tuhan lakuin dengan hidup gw.

Tapi kemaren itu… gw bner2
kepikiran trus ampe agak kena ke mood gw segala. Entah apa yang terjadi.

Tapi melalui itu, ternyata Tuhan
kasi gw jawaban sekaligus ngingetin tanggung jawab gw di dunia.

Kalo kekekalan di Rumah Bapa aja
sgitu ga kebayang.. Gimana kekekalan di neraka??? Pastinya bisa bikin bergidik…

Dan Tuhan uda kasi jaminan kekekalan di Rumah Bapa.

Krn pemikiran yang tadi2 itu… Gw
dapet beberapa jawaban …

  1. Hidup
    kita skarang ini terlalu singkat n ga berharga dibanding kekekalan yg uda
    menanti. Gw jadi ngerasa slama ini terlalu kuatir sama hidup yang
    sementara ini. Gw terlalu banyak kasi porsi waktu buat mikirin hal2 ‘kurang
    penting’ kaya cowo atau prestasi. Gw jadi kayak orang yang krg berserah ma
    kehendak Tuhan
    .
  2. Dalam hidup yang amat2 singkat ini, Tuhan menempatkan banyak orang di sekeliling
    gw. Ada orangtua, temen, sahabat, sodara, orang yg gw suka, orang yg gw ga suka,
    dll, dsb. Tuhan juga uda kasi pedoman dlm FirmanNya tentang gmn seharusnya
    gw memperlakukan mreka. Tapi ternyata buaaaaaaaaaaaaanyyaaaaaaaaaaaaaak
    bgt yang blom gw laksanain. Mungkin rasa sayang yg blom terungkapkan,
    penyesalan yang masih ngendep di hati, konflik yang blom selesai,
    penghargaan yang masih nyangkut di tenggorokan, dll. N yg jadi kendala
    biasanya GENGSI, EGO, ato KUATIR. Padahal hidup gw terlalu singkat… hari
    ini ada… bsok mungkin uda ga ada. So.. gw kudu manfaatin waktu yang ada
    ini seefektif mungkin bwt ngelaukin yg seharusnya gw lakuin ke orang2
    sekitar gw.
  3. Kalo kekekalan segitu ga terjangkaunya… N gw amat sangat bersyukur karena gw punya jaminan dari Tuhan… Ternyata masih banyak orang di luar sana yang blom tau
    (ato blom sadar) kalo jaminan itu bisa jadi milik mreka. So… gw diingetin
    bwt ngejalanin misi gw di dunia dgan lebi sungguh-sungguh. Dimulai dari
    hal-hal kecil kayak doain orang, lebih perhatian, sharing, n salah satu
    nya lewat blogs ini.

Gw nulis blogs ini sekedar
berbagi. Gw ngerasa pemikiran gw itu datangnya dari Tuhan… Tuhan yang ngijinin
gw buat mikir kayak gitu coz Dia tahu gw lagi agak ‘mundur’ dalam kerohanian
dan kuatir berlebihan sama beberapa orang. Gw bersyukur banget dikasi jawaban
ini sama Tuhan n rasanya amat2 egois kalo ini ga gw bagiin.

Moga2 yang baca ini bisa
terinspirasi secara rohani, bisa mulai sediakan waktu lagi bwt ngerenungin
pengorbanan Yesus buat kasih kita jaminan itu. N yang terutama… gw berdoa
supaya blog bisa jadi berkat bwt yg lagi cari tujuan n arti hidup ini.

Terakhir.. gw tolong doain gw juga
supaya bisa ngelakuin hal2 di atas.

Soli Deo Gloria

Karena aku hanya debu yang besok
hilang….

Apapun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia

(Kolose 3:23)