Thursday, February 24, 2011

Using Disqus

Begini permasalahannya....
Saya kurang suka ngeliat comment dengan nama Anonim (atau Annoynimous) dan saya tahu sebagian besar melakukan itu bukan karena sengaja, tapi emang karena bingung aja gimana komen dengan pake ID sementara mereka ga punya Google ID.

Jadilah saya (setelah browse mana yang paling nyaman buat pembaca) menggunakan fasilitas komen dari Disqus.

Sebagai konsekuensinya, semua komen dari teman-teman selama ini jadi ngilang *nangis bombay.
Yasudahlah, kalo kata orang tua zaman dulu: demi masa depan yang lebih baik.

Hehehehe

Jadi, teman-teman pembaca nan budiman (kalo bener emang ada yang baca), silahkan di komen, yang banyak ya... bisa milih mau pake akun apa aja.

happy reading

Wednesday, February 23, 2011

A Love Story




Alkisah, hiduplah seorang gadis remaja di sebuah kota besar. Gadis ini gadis biasa, baru saja lulus SMP dan melanjutkan ke sebuah SMA swasta. Gadis ini penuh semangat, cerdas, tapi agak jutek, terutama kepada lawan jenis. Mungkin ia takut (atau pernah) dikecawakan? Entahlah.

Yang jelas, di kelas barunya di SMA, ia berkenalan dengan seorang remaja pria, yang ternyata salah satu sahabat dari anak laki-laki yang pernah menyukai si gadis di masa SD. Di awal perkenalan, indera keenam si gadis bekerja, ia merasa suatu saat si remaja pria akan menyukai dirinya. Yah seperti nama buskota, si gadis ini pedejaya.

Di awali dengan pertemanan penuh saling cela dan hina, berlanjut saling mengirim SMS, mulai teleponan sesekali, hingga suatu hari si remaja pria -tanpa penembakan, melainkan hanya- menyatakan perasaan.

Tanpa penembakan, si gadis remaja merasa tidak perlu merespon apa-apa. Lagipula tidak ada perasaan lebih daripada kasih seorang teman bagi si remaja pria. Sementara si remaja pria yang melihat tidak adanya respon positif, berniat mundur. Lagipula di lubuk hatinya sepertinya ia segera sadar perasaan itu hanyalah cinta monyet semu biasa, hingga ia tidak melanjutkan usahanya.

Lulus SMA, mereka menempuh jalur hidup mereka masing-masing. Melanjutkan studi di dua universitas yang berbeda. Sesekali kontak, semakin lama semakin hilang, lalu tidak sama sekali. Si gadis (bukan remaja lagi, karena itu kita sebut ia sekarang 'wanita') menemukan pria pujaan hatinya, begitu pula si (bukan remaja lagi) pria menemukan pacar pertamanya.

Kalau sampai di sini kalian mengira ini kisah cinta antara si wanita (gadis remaja) dengan si (remaja) pria, dan suatu saat mereka akan bersatu layaknya sinetron-sinetron tujuh season itu, pastikan kalian menyimak lanjutannya.

Suatu hari, tidak jelas karena apa, si wanita dan si pria kembali kontak lewat dunia maya. Si wanita sedang begitu bahagia dengan pria pujaan yang jadi pacarnya, sedangkan si pria ternyata dalam proses mengakhiri hubungan dengan pacarnya. Sebagai teman yang baik, terkadang si wanita menghibur si pria.

Hingga suatu saat, si wanita mendapat SMS dari adik perempuan pria pujaan hatinya, seorang gadis remaja (jangan bingung, baca pelan-pelan aja :D). Si gadis remaja adalah anak yang manis, seorang pelajar SMA. Hari itu si gadis remaja memberitahu bahwa ada SMS yang ditujukan untuk pacar kakaknya (si wanita) yang salah masuk ke nomornya. Ternyata itu adalah SMS dari si pria.

Si wanita segera memberitahu kesalahan ini kepada si pria. Si wanita memang pernah menggunakan nomor si gadis remaja untuk mengirims SMS pada si pria. Si pria meminta maaf sambil menyimpan nomor si wanita yang sebenarnya.

Tapi entah kenapa, beberapa waktu kemudian si pria kembali salah mengirim SMS ke nomor si gadis remaja tanpa sengaja. Si gadis remaja kembali memberitahu ke si wanita. Kali ini dengan sedikit kesal. Sungguh aneh, mengingat si pria sesungguhnya bukanlah seorang yang ceroboh.

Malam itu, si wanita mentertawakan kecerobohan si pria di dunia maya, dan memberitahu bahwa nomor yang dia SMS adalah nomor si gadis remaja, adik perempuan dari pria pujaan hatinya.

Malam itu juga adalah malam kesekian si pria menyatakan keinginannya untuk segera memiliki kekasih (lagi). Dengan ringan, tanpa maksud apa-apa, dan setengah bercanda, si wanita menyarankan si pria untuk mengajak si gadis remaja berkenalan.

Lalu...

Setelah meniliki melalui sosial media luar biasa bernama Buku Muka (ya, Facebook :p), si pria mulai serius melancarkan serangan berkenalan. Mulai dari Facebook, SMS, chatting, sedikit demi sedikit, dari sesekali hingga setiap hari...

Lalu berlanjut ke percakapan lewat ponsel, lalu berlanjut ke depan layar 21, lalu berlanjut ke kunjungan-kunjungan ke rumah.

Hingga akhirnya, singkat cerita, si pria dan si gadis remaja menjadi sepasang kekasih.

Jadi kalau kalian berharap si gadis remaja dan si remaja pria di masa lalu akan bersatu, oooh sayang sekali. Tidak ada yang menulis cerita cinta seunik Dia kan? :p



Dedicated for the two lovebirds out there. (you'll know who you are if you read this :p). Congratz! May you two have a great relationship that glorifies The One that writes your love story.

Thursday, February 17, 2011

Setelah Dua Tahun

Setelah dua tahun lebih (sepertinya-tidak yakin tepatnya) adem ayem tanpa pertengkaran, perdebatan, dan ngambek-ngambekan berarti, pada suatu malam akhirnya si wanita murka juga. Dan bisa ditebak, pasang aksi mogok bicara dengan durasi sehari semalam (saja).

Lalu beginilah percakapan antara Si Wanita (SW) dan Mas Pacar (MP) di BBM di malam hari berikutnya.

SW: Udahan yuk musuhannya. Cape nih. Besok juga ketemu, ga guna dong.
MP: Emang siapa yang lagi musuhan?
SW: Lah, aku, kan lagi musuhin kamu
MP: Oooh jadi gitu ya? yaudah baikan dong baikan...
SW: Susah baikannya di sini. Gak ada kelingking. Adanya jempol doang nih -------->
MP: Yah udah deh...

We are cute couple. Yes, we are. (pede abis)

Friday, February 11, 2011

Ganti Baju

Terus terang, saya orang yang paling malas ganti baju *oops
Hahaha, bukan ganti baju beneran, tapi 'ganti baju' blog.

Gak kaya temen-temen blogger saya yang lain, saya malas berepot-repot-ria cari template dan design yang bagus. Apalagi saya desainer grafis, kadang kalau pakai karya orang lain suka jadi berasa malu hati. Bisa desain tapi kok nggak bikin sendiri *blush.

Tapi ya akhirnya, saya ganti baju juga. Background diambil dari Shabby Blogs
Sedangkan Headernya saya buat sendiri. Fotonya difotoin pacar saya setahun lalu. Waktu itu saya emang udah niat ganti header dengan kreasi foto saya yang lagi pose bikin bentuk hati, sesuai nama blog ini.

Tapi ya niat tinggal niat... baru jadi setahun kemudian.
dan dengan header ini, saya menahbiskan dan meresmikan diri saya sendiri sebagai wanita narsis. Hiks

Oh iya. Kenapa background ini yang saya pilih? Kalau kalian pembaca setia blog saya, kalian pasti tahu kenapa. Coba baca ini dulu.

Yes. Karena Eropa (salah satunya Prancis) adalah salah satu obsesi travelling saya.
Jadi sekalipun design-nya sederhana, saya pilih ini sebagai bentuk doa (dan iman) saya bahwa saya akan bulan madu ke Eropa.

Doakan yaaaaaa!!! (meridnya aja belom dipikirin. Udah mikir honeymoon. haha)

Nah kalau header-nya.... orang-orang dekat saya mungkin agak heran kenapa header-nya kaya gitu, sepertinya bukan saya banget (wanita cantik dan feminin tapi tidak girly *howex :p)
Yah... menyesuaikan dengan tema kali ya... dan mood menjelang Valentine *jiaaaah.

Ah malam hari memang saya semakin segar dan banyak oceh.

Enjoy!

Tuesday, February 1, 2011

My Obsession - Evaluation Part 3

Sekali lagi, di tengah iseng-iseng sehari sebelum CNY, mari kita evaluasi obsesi saya.

16 April 2005, saya menulis obsesi-obsesi dari kecil. Mau baca? Klik di sini

10 Mei 2007, saya evaluasi obsesi-obsesi itu. Mau baca? Klik di sini

11 September 2008, saya evaluasi sekali lagi, dan menemukan fakta-fakta mengejutkan dalam hidup! Mau baca? Klik di sini

2 Februari 2011 - Hari ini - iseng-iseng mengevaluasi lagi obsesi-obsesi saya jaman dulu itu. Jaraknya udah 6 tahun dari pertama kali obsesi itu saya tulis dan 3 tahun dari terakhir di-evaluasi. Terus terang, membacanya sekarang bikin saya heran.

Btw, kayaknya kegiatan evaluasi ini akan saya lanjutkan terus deh hingga....entah hingga kapan, sampai terlalu panjang dan space nya gak muat mungkin? Soalnya ini bikin saya bisa ngeliat gimana hidup dan pemikiran saya berkembang (dan berubah) seiring waktu.

Keterangan:

teks warna hitam adalah tulisan tanggal 16 April 2005

teks warna hijau adalah evaluasi tanggal 10 Mei 2007

teks warna merah adalah evaluasi tanggal 11 September 2008

teks warna biru adalah evaluasi tanggal 2 Februari 2011


Mo tau obsesi gw dari kecil...???


1. Punya rambut panjang
Rambut gw 2 th blakangan mang udah panjang, malah sempet sampe pinggang...

Sekarang rambutku udah pendek lagi, sempet nge-bob super pendek, tapi sekarang lagi dalam proses pemanjangan lagi, atas permintaan pacar dan kebosanan diri sendiri. hehe

Setelah berhasil memanjangkan rambut di masa SMA (dari kecil sampai SMA selalu pendek, maksimal sebahu), saya jadi labil urusan rambut. Digital perm, highlight, panjangin rambut hingga sepinggang, potong poni ala Dora, lalu panjang lagi sepinggang, lalu bob lagi, lalu asimetris ala Rihanna, dst. dalam 1 tahun bisa berkali-kali ganti model rambut ekstrem. Track record bisa dilihat di account FB saya, rambut saya beda-beda di banyak foto. Recent hairstyle saya adalah acakadut, bekas rambut pendek yang sedang dipanjangkan - atas permintaan pacar.


2. Punya rambut ikal

Juni 2005, gw sempet kriting rambut...jadi ikal deh... tapi sekarang uda lurus lagi

Masih kepengen sih, palagi tadi liat cewe berambut ikal keren gitu di bus. Tapi ogah kalo harus gulungin rambut tiap hari. Mmm tau tempat keriting rambut yang cukup murah tapi bagus?

Haha, ini next hairstyle saya sepertinya. Udah diniatin, begitu ini rambut cukup panjang untuk di-keriting, akan segera saya lakukan! yeay!


3. Skolah di luar negeri

Skrg sih gw di DKV UPH, ga kesampean skul di luar negeri ampe skarang. mang ga ada niatan buat lanjutin skul sih, tapi obsesi ini masi bisa kesampean...

Sekarang, sedang bener-bener dalam perencanaan, untuk ambil S2 di bidang yang tidak aku bayangkan sebelumnya. Aku sedang dalam tahap mendoakan dan menggumulkan keputusan ini.

Saya rasanya hampir nggak ada keinginan untuk sekolah lagi setelah lulus S1. Masih ada sedikit keinginan untuk merasakan hidup di luar negeri. Tapi itu rencana jangka panjaaaaan sekali. Belum tega meninggalkan orangtua di rumah.


4. Bisa hidup mandiri

Mmm... skrg sih ngontrak rumah, jauh lebih mandiri drpd dulu...tapi buat dapet label 'mandiri'....masih jauuuh banget deh kayanya...hehe

Tetap masih jauh untuk boleh menyandang gelar 'mandiri'.

Mulai wondering, yg dulu saya maksud mandiri waktu nulis obsesi ini tuh apa ya? Err... kalo menurut ukuran saya sekarang, saya cukup optimis sudah mampu hidup mandiri kalau mau. Tapi saya belum memilih pilihan itu, cukuplah sementara waktu jadi anak ortu yang baik, hingga waktunya dibawa keluar rumah oleh suami saya nanti.


5. Kerja sambil kuliah

Hehe...pada kenyataannya gw ga sanggup, n ga brani ambil risiko. Kuliah aja dah bikin gw 'jungkir balik'...

Wow! Sekarang sudah terjadi. Aku sekarang semester 7 dan mulai mendapat penghasilan kecil-kecilan dari terima job desain freelance. Tentunya belom bisa buat biaya hidup, sih. Buat jajan aja masih kurang. Hiks.

Masa kuliah-nya udah lewat jadi apa lagi yang bisa dibahas. And yes, I did. Di semester-semester akhir masa perkuliahan, saya udah terima beberapa job walau nilainya nggak terlalu besar.


6. Ngelesin pelajaran ke anak SMP
Ini juga blum kesampean... masih mungkin sih kejadian, tapi gw kok kayanya uda lupa plajaran anak SMP. N makin ke sini, gw makin ngerasa ga bisa ngajar. Ntar kesian anaknya...hehe

Udah nggak berminat cari duit dengan ngelesin. Mending terima job desain aja deh.

Ngelesin? Haha. Beberapa waktu belakangan, malah mulai memikirkan karier sebagai guru beneran di sekolah beneran - guru desain grafis tentunya. Dan pas-pas-an tadi di jam makan siang baru membahas profesi ini dengan teman-teman kantor. Kok jadi kepikiran dan mulai kepingin lagi ya? Yah... saya doakan dan gumulkan dulu deh.


7. Punya cowo yg bedanya 4 ampe 8 tahun!!!
Haha....boro-boro 4-8th... malah dikasih yang... hahaha... no comment

Haha... ketawa aja deh... aku masih bersama pacarku yang lebih muda 8 bulan itu... hmmm

Obsesi yang lucu. Oke, pacar saya nyaris 4 tahun ini malah lebih muda 8 bulan, dan satu angkatan di bawah saya. Tapi kehadirannya membuat saya sangat bersyukur. So, ga penting lah ya 4 th atau 8 th itu.


8. Punya cowo umur 17

Wah...sudah lewat beberapa tahun dari obsesi masa kecil...

Ini mah nggak akan berubah ya...

Tutup kasus aja deh, umurnya udah lewat. Saya pertama kali punya pacar tepat di usia 20 tahun. Tapi jadi bersyukur nggak pacaran di umur 17. Masih sangat kurang dewasa, dan nanti jadi luamaaaaaa banget pacarannya.


9. Married umur 25 hahaha

Masih 5 th lg sih...tapi obsesi ini perlu saya tinjau ulang sepertinya...hahaha

Semakin tidak mungkin, melihat rencana masa depan dan keuangan kami berdua, sepertinya nggak mungkin merid dalam waktu 4 tahun. (Padahal masih obsesi sih)

Still in my prayer. LOL


10. Jadi langsing

Mmm...uda lebi langsing daripada dulu sih...blum sesuai obsesi kayanya sih, tapi skrg mah uda ga peduli2 bgt...

Sejak semester 6 (yang rada nyantai itu), beratku naik 2 kg. Hiks. Besok aku baru aja mau mulai program weight-loss dengan treadmill minimal 3x seminggu dan ngurangin makan malem. Wish me luck!

Haha bingung lagi, apa definisi langsing saya waktu itu ya? Selama kuliah berat saya turun cukup banyak dan saya merasa cukup langsing sih. Pas lulus, berat saya naik 4 kg. Satu bulan terakhir saya memang diet karena takut bablas naik terus, dan udah turun 2 kg. Ga terlalu obsesi untuk nurunin ke angka tertentu, tapi pengen juga balik ke angka pas kuliah, which is 2 kg lagi.


11. Punya kerja yg bisa gw lakuin di rumah (biar bisa ngurus anak...haha)

Wah... liat beberapa tahun lagi...

Job desain yang sekarang-sekarang ini diekerjain di rumah kok. Tapi buat sumber penghasilan nantinya... mmm semoga bisa kejadian.

Saya punya 2 pekerjaan saat ini. Err... 3 menjelang 5 sih sebenarnya. *halah. Satu pekerjaan di sebuah perusahaan fashion retail lokal yang cukup ternama. Satu pekerjaan lagi sebagai desainer freelance di sebuah perusahaan MLM yang menjual fashion products. Satu lagi sebagai desainer freelance bersama si pacar di bawah naungan graphic house & photography kami sendiri, "Bendi Art". Yang dua lagi adalah dua rencana bisnis kecil-kecilan bersama dua teman yang berbeda, tapi masih dalam konteks wacana. What else could I wished for?


12. Jadi fotografer

Liat beberapa th lagi juga.... n yg ini harus banyak blajar....ternyata gw kurang berbakat di bidang fotografi

Wah obsesi ini semakin jauh. Ternyata minat fotografi ku hanya euphoria sesaat.

Belum lama ini jadi fotografer bareng si pacar di bawah "Bendi Art" yang saya sebut di atas. And It was fun! Saya menemukan lagi minat fotografi saya. Err... jadi ingin belajar lebih serius.


13. Ngajar anak2 terlantar

Ini obsesi yg 'ngomong doang'... Skrg uda dikasi sarana n tempatnya secara reguler, tapi gw nya yg males...payah...malu ma diri ndiri...

Dina, kapan mau mulai bimbel?!

Belum dilakukan. Dan minat pelayanan di bidang ini makin hilang. Sekarang lebih terpanggil bantu para remaja dalam pergaulan mereka.


14. Jadi relawan

Relawan kemana?! blum pernah tuh. Pada kenyataannya, gw terlalu malas n egois bwt jadi relawan. Tapi bukan ga mungkin Tuhan bakal ngubah gw n bner2 'cemplungin' gw jadi relawan suatu hari nanti...hehe

Mmm... belum menjebloskan diri nih...

Relawan macam apa ya? tapi untuk yang ini saya juga udah nggak terlalu merasa terpanggil. Rasa takut saya lebih besar untuk jadi relawan. Takut nggak tahu harus gimana dan ngomong apa. Sudah terjebak di comfort zone. Tapi someday I will push myself to do it.


15. Jalan2 ke Eropa

Blum kesampean.... masih kepengen sih...pengen banget...tapi mahal euy!

Haha... 2 bulan lalu temenku nyuruh aku meng-amin-i, 'aku akan bulan madu ke Eropa!!"

Will be done! *kata-kata iman. haha Yah untuk yang ini, benar-benar saya bawa dalam doa kira-kira setahun belakangan, diikuti juga dengan tindakan iman dengan menabung dan investasi di mana-mana. Saya akan bulan madu ke Eropa. *amin.


16. Kerja di advertising

Kita lihat bebarapa tahun lagi...tapi skrg ini sih gw emoh kerja di advertising...pgen di majalah aja...ato buka usaha ndiri

Wow! Baca yang ini aku sempet shock. Aku nggak inget dulu punya obsesi kayak gini. Sekarang ini aku lagi magang di advertising. Tapi buat masa depan, aku nggak mau menggantungkan penghasilan di bidang ini. Bisa menelantarkan suami dan anak-anakku nanti. hehe

Pekerjaan pertama saya adalah in-house graphic designer selama 5 bulan. Lalu pindah ke sebuah advertising kecil selama 7 bulan. Lalu pindah ke tempat yang sekarang. Saya suka kerja di advertising tapi nggak berminat menjadi bagian darinya. Terlalu panjang kalau dijelaskan di sini.


17. Jadi guru Sekolah Minggu

Blum kesampean...mungkin 2-3 th lagi niy...

Masih 'terjebak' di Korem, tunggu 2 tahun lagi...

Sudah lewat 3 tahun dari terakhir di-evaluasi. Sekarang saya 'terjebak' di Kompa. Haha. tapi saya masih ada kerinduan di sini dan kadang-kadang kalau inget masih didoakan *jujur. Walau sebenernya ada rasa sekarang beban saya lebih ke remaja.


18. Belajar psikologi

Yah...baca2 buku aja deh saat ini...mang ga berniat kuliah psiko juga sih...gatau ya ke depannya gimana.

Belajar informal aja deh yaaaaa

Ga ngerti definisi belajar psikologi apa. Tapi saya memang sampai sekarang suka baca buku-buku yang berhubungan sama psikologi. Dan suka ngobrolin topik ini. Jelas, udah gak jadi obsesi.


19. Jago musik

trrt....spertinya susah dicapai...

Udah nggak pengen jago musik, udah desperado kali ya...

Satu bulan lalu saya 'meniatkan' diri untuk les piano lagi. Sayang rasanya dasar piano saya nggak terpakai. Dan agak memikirkan ingin bisa ngajarin my future kids nanti. Sekarang lagi berusaha mengatur waktunya. Hopefully 6 bulan lagi saya udah bisa mulai les.


20. Bisa web design
Skrg blum bisa, tapi masih ada kesempatan...smangat!

Bisa, tapi belom jago. Dan ternyata kurang berminat ke sana.

Pengen bisa sih, tapi udah nggak tertarik untuk ngejar hal ini. Kalo bisa disulap sih boleh deh/



Mau komen apa ya? Saya hanya merasa tambah dewasa dan amazed bagaimana 6 tahun bisa mengubah saya sedemikian rupa. Jujur, semakin dewasa, apalagi setelah lulus kuliah, arah hidup semakin terasa tidak jelas. Tapi semakin saya mencari kehendak-Nya, saya sadar ketika saya fokus pada Dia, kebimbangan dan kebingungan saya tentang masalah-masalah masa depan di dunia semakin pudar. Saya tidak perlu tahu ke mana Dia akan menuntun saya. Saya hanya perlu maju selangkah demi selangkah mengikuti arahan-Nya. Nanti, di suatu saat di masa depan, barulah saya akan menengok ke belakang dan bersyukur atas karya-Nya dalam hidup saya.

Soli Deo Gloria