Monday, January 5, 2009

Apakah Surga Ada?

Apakah kamu seorang Kristen? Apakah kamu percaya dengan keberadaan surga dan neraka?
Tadinya aku yakin aku percaya namun keyakinanku berkurang dalam perjalanan ke kebaktian tahun baru beberapa hari lalu.

Hari itu, engkongku ikut ke gereja walau dia bukan seorang Kristen. Hari itu dia ikut ke gereja karena dia sedang menginap di rumahku. Engkongku adalah satu-satunya orang yang belum menerima Yesus dalam keluarga besar mamaku. Aku pernah tanya ke mama dan katanya sih, dulu emak dan engkong pernah diceritain soal Yesus tapi emak cuma bilang, "Kita juga percaya Tuhan kok dan kita punya tuhan sendiri."

Emakku meninggal beberapa tahun yang lalu dengan belum menerima Yesus. Dan waktu itu terus terang aku ga merasa sedih karenanya.

Hari itu dalam perjalanan ke gereja aku duduk di samping engkong dalam mobil. Dalam diam, kau memandangnya dan berbagai pikiran berkecamuk.

Aku bukanlah seorang cucu yang baik. Aku gak pandai beramah-ramah dengan orang yang gak dekat. Aku kurang bisa akrab dengan keluarga besarku karena jarang ketemu mereka, termasuk dengan engkong. Aku jaraaaaaaang banget ngobrol berdua dengannya.

Dalam momen itu, aku mulai mikir kenapa aku sebagai orang Kriten, mengaku pelayan Tuhan, gak pernah berusaha cerita tentang Yesus ke engkong? Apakah aku gak mengasihi dia? Ya, mungkin kasihku sangat kurang. Dan aku takut menghadapi penolakan. Tapi gimana kalo dia meninggal nanti?

Aku sampai pada pemikiran, kalo mungkin....mungkin.... di hatiku yang terdalam, aku ga benar-benar meyakini keberadaan surga dan neraka. Mungkin bukannya gak percaya kalo itu ada, tapi lebih ke gak menyadari betapa indahnya surga dan mengerikannya hukuman kekal nanti. Sulit untuk mengakui kalo mungkin memang aku seperti itu.

Ya, kalo aku bener-bener punya iman akan adanya kekekalan entah dalam surga ataupun neraka, harusnya aku punya semangat berkobar2 untuk memberitakan Injil. Harusnya aku gak takut terhadap penolakan. Harusnya aku ga malas doain orang. Harusnya aku ga mudah menyerah. Harusnya itu jadi hasrat hatiku yang terbesar.

Kenapa?
Karena aku tau, aku udah diselamatkan sementara mungkin ada kekekalan yang mengerikan buat orang-orang di sekitarku.




Selamat tahun baru 2009.
Dalam bahasa Indonesia, kita menyebutnya tahun 2009 masehi.
Tapi dalam bahasa Inggris, kita menyebutnya 2009 A.D. (Anno Domini = in the year of the Lord).
Sadar ga sadar, sengaja ga sengaja, kita selalu menyebutkan tahun-tahun sebagai tahun Tuhan. Tapi biarlah tahun 2009 hidup kita sungguh menyatakan kalo inilah tahun Tuhan.

No comments:

Post a Comment