Wednesday, September 10, 2008

dari FS: Life is So Short (23 Juni 2005)

Teoritis, semua tahu kalo kehidupan dan kematian adalah satu kesatuan

Dan karenanya, semua tahu kalo tujuan akhir kita adalah kematian

Hampir tiap hari saya sendiri dapet dari Alkitab kalo hidup manusia tu seperti debu tanah yang hari ini ada dan besok tiada

Dan tujuan tiap orang percaya adalah kehidupan setelah kematian itu

Tapi ketika kematian itu benar2 menghadang di depan mata, siapkah kita?

Karena ia datang tanpa mengetok pintu

Bahkan ia selalu punya bentuk yang ter-rahasia

Senin, 20 Juni 2005

Ia bertamu ke seorang teman saya

bukan sekadar teman, tapi juga rekan, pembimbing, kakak, pemimpin, teladan, pelayan yg dedicated, tukang ngocol, bikin rusuh, tukang ngeledek, pemusik kebaktian, langganan tukang telor goreng, sopir bwt sbagian orang, comblang, dll, dsb, dst.....

Jangankan ketok pintu, ia bahkan tega memakai bentuk yg mampu menguras airmata banyak orang

Sebuah kecelakaan sepeda motor yang tak dapat dipahami menjadi bentuknya

Dan ia menyapa teman saya itu pada tahun ke-23 hidupnya

Sedih dan terkejut terutama

Ga percaya bahkan sekalipun jenazahnya udah di depan mata

Begitu ga percaya nya sampe sepertinya dia masi ada

Ga pernah terjadi apa2

dan ini semua cuma mimpi

Tapi ini kenyataan

Dan sesungguhnya airmata hanya bagi orang2 di dunia

karena ia sendiri pasti sedang tersenyum di sana

dengan tiket tol ke surga di genggamannya

Markus Limanjaya

(15 Maret 1982 - 20 Juni 2005)

inilah lagu favoritnya

"Banyak perkara yang tak dapat kumengerti

Mengapakah ini terjadi di dalam kehidupan ini?

Satu perkara yang kusimpan dalam hati

Tiada sesuatu kan terjadi tanpa Allah peduli

Allah mengerti, Allah peduli segala persoalan yang kita hadapi

Tak akan pernah dibiarkanNYA kubergumul sendiri

Sbab Allah peduli"

Dan ia telah meninggalkan segala perkaranya

No comments:

Post a Comment